BMKG: Gempa Sukabumi Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia Menunjam ke Bawah Lempeng Eurasia
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, menyebut besar magnitudo gempa Sukabumi ialah 4.9 skala richter.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Wilayah Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempa tektonik pada Kamis, (30/4/2020) pukul 15.22 WIB.
Kabid Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, menyebut besar magnitudo gempa Sukabumi ialah 4.9 skala richter.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M 5,0 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi M 4.9," ungkap Daryono kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).
Daryono menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 7,44 LS dan 106,69 BT.
"Tepatnya di laut pada jarak 48 km arah Tenggara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 50 km," jelas Daryono.
Baca: Munculnya Ribuan Cacing, Tanda Gempa atau karena Pengaruh Disinfektan? Ini Penjelasan Ahli
Daryono menyebut gempa di Sukabumi ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas lempeng.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," ungkap Daryono.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault)," imbuhnya.
Daryono menyebut, guncangan gempa ini dilaporkan dapat dirasakan di wilayah Cibadak, Cikembang Karang Hawu Cisolok Sukabumi, Kalapanunggal, Malingping, dan Gunung Wangun Cibeber.
Selain itu juga wilayah Ciletuh, Bayah, Sawarna, Pangalengan Bandung dengan skala intensitas II-III MMI.
"Dimana getaran seakan akan ada truk berlalu. Sementara di Puncak Bogor dengan intensitas II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang," kata Daryono.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG untuk Jabodetabek, Jumat 1 Mei 2020: Seluruh Wilayah Berpotensi Hujan
Daryono menyebut hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.
Sebelumnya, informasi gempa di Sukabumi disampaikan BMKG melalui beberapa akun media sosial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.