Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

KemenPANRB: Kemampuan Menulis Jadi Warisan Berharga Buat Birokrat Muda

Ada enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh ASN. Literasi dasar tersebut harus diikat dengan empat kompetensi dasar.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Choirul Arifin
zoom-in KemenPANRB: Kemampuan Menulis Jadi Warisan Berharga Buat Birokrat Muda
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI - Seorang karyawati swasta mencari informasi pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari website di kantornya di Jalan Pasirkoja, Kota Bandung, Rabu (1/8/2018). 

Selain empat kompetensi dasar tersebut, pria yang akrab disapa Kang Maman ini menekankan bahwa kemampuan menulis harus didasari kecintaan akan membaca terlebih dahulu.

Kang Maman menceritakan pengalaman dibalik awal kecintaannya pada dunia penulisan. Ia mengungkapkan bahwa almarhum ayahanda mengajarkannya sejak kecil untuk Iqra.

“Bapak saya bilang kalau kamu bisa membaca, kamu pasti akan menulis, dan setelah itu kamu bisa hidup di mana saja, di pekerjaan apa saja,” katanya.

Menurut Maman, mustahil untuk menyukai dunia menulis apabila tidak menyukai dunia membaca. Hal ini karena menurutnya menulis adalah  membaca berulang-ulang.

Dengan membaca maka akan membantu ketajaman imajinasi dan pemikiran seseorang. Intinya adalah seseorang harus memiliki motivasi yang kuat mengapa dia harus menulis.

Hal yang sama diungkapkan Rita Nurlita Setia yang juga turut mengisi Bincang Inspirasi ASN sebagai pembicara.

Profesinya sebagai Pranata Humas di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok juga seorang ibu membuatnya semakin mudah memotret fenomena-fenomena yang bisa dijadikan motivasi untuk menulis.

Berita Rekomendasi

Profesinya sebagai ASN yang berkegiatan di dunia kehumasan sejalan dengan tugasnya untuk mengajarkan literasi digital bagi masyarakat Kota Depok.

Kemudian sebagai seorang ibu, sehari-hari ia mendampingi buah hatinya dalam menanamkan literasi digital sejak dini, seperti cara menggunakan internet dengan baik.

Hal yang tak kalah penting bagi Rita adalah dalam menulis kita harus mengetahui siapa target audiens kita.

Aspek ini penting agar bahasa yang kita gunakan dalam menulis dapat disesuaikan dengan target audiens sehingga pesan yang ingin kita sampaikan melalui tulisan bisa tersampaikan.

Rita juga mengatakan apa yang ia ketahui dan praktikkan sebisa mungkin ia bagikan kepada masyarakat.

Meskipun hal tersebut terlihat sederhana, ia berharap apa yang ia bagikan bisa berguna bagi masyarakat.

“Saya percaya sesuatu yang datangnya dari hati, disampaikan dari hati, juga akan sampai ke hati, ” ucap Rita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas