Legislator PKS Minta KPK Awasi Anggaran Pelatihan Kartu Prakerja Rp 5,6 Triliun
Aboe Bakar Alhabsyi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi penggunaan anggaran pelatihan program Kartu Prakerja sebesar Rp 5,6 triliun.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar Alhabsyi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi penggunaan anggaran pelatihan program Kartu Prakerja sebesar Rp 5,6 triliun.
Menurutnya, besaran anggaran tersebut tidak bijak saat negara sedang dilanda krisis akibat pandemi covid-19.
"Tegas ambil langkah, saya pikir harus dapat perhatian KPK," kata Aboe, Kamis (30/4/2020).
-
Baca: Warga Bekasi Meninggal Dunia Usai Shalat Subuh Berjemaah di Masjid, Dievakusi Petugas Covid-19
Aboe menyoroti konten pelatihan yang diberikan kepada peserta prakerja.
Dia menilai seharusnya konten pelatihan bisa diberikan secara gratis.
"Kontennya bagikan gratis saja kemudian uangnya dipakai kereka untik modal kerja. Ini harus jadi perhatian kita," ujarnya.
"Jangan sampai uang negara 5,6 triliun menguap tanpa arti yang hanya menghadirkan pengangguran baru setelah mengkuti pelatihan online," imbuhnya.