Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDIP: Gaya Blusukan Jokowi Bukan Barang Baru

Aksi Jokowi tersebut diketahui dari tayangan video yang diunggap di Youtube Sekretariat Presiden, pada Kamis (30/4/2020).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Politikus PDIP: Gaya Blusukan Jokowi Bukan Barang Baru
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Anggota fraksi PDI Perjuangan DPR RI Arteria Dahlan. 

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) menyayangkan sikap beberapa kalangan yang mengkritisi aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan dan membagikan paket sembako di Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (26/4/2020) lalu.

Aksi Jokowi tersebut diketahui dari tayangan video yang diunggap di Youtube Sekretariat Presiden, pada Kamis (30/4/2020).

Menurut Arteria, aksi Jokowi itu sehatusnya diapresiasi, bukan diberikan sentiment negatif.

Baca: Gelandang Persija Jakarta, Sandi Sute, Manfaatkan Bulan Ramadan dengan Kegiatan Sosial

Baca: Peringati May Day di Tengah Pandemi Corona, Buruh Bantu Tenaga Medis Dengan Beri Bantuan APD

"Ada pemimpin kerja benar kok malah ditafsirkan macam-macam. Lagi pula ini kan bukan instan, beliau sejak jadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI sebelumnya sudah melakukan ini. Gaya blusukan beliau sejatinya bukan sebuah barang baru," kata Arteria kepada wartawan, Jumat (1/5/2020).

Arteria mengatakan gaya blusukan dan model kepemimpinan Jokowi adalah pembeda dari pemimpin sebelumnya.

Gaya blusukan dengan keluar masuk kampung adalah cara menyerap aspirasi masyarkat serta melihat langsung keadaan dan kebutuhan rakyat.

Berita Rekomendasi

"Jujur saja dengan sering blusukan Jokowi mampu membangun komunikasi efektif dan membuat suasana lebih dekat antara pemimpin dengan rakyat, memperlihatkan kekuasaan penguasa yang tanpa dibatasi jarak dan sekat dengan rakyatnya," ujar anggota Komisi III DPR RI ini.

Lebih lanjut, Arteria menolak anggapan jika Jokowi tengah melakukan pencitraan.

Menurutnya, tidak ada relevansi maupun korelasi dengan elektabilitas.

Sebab pemilu masih lama dan Jokowi bukan lagi kandidat di Pilpres 2024.

"Saya lebih melihat beliau ini ingin memberikan pesan bahwa negara hadir di tengah masyarakat. Tidak sekadar hadir, namun melihat langsung kondisi riil dan kebutuhan masyarakat dan memastikan apakah program jaring pengaman sosial ini sudah benar-benar terlaksana secara tepat sasaran sehingga sekalipun kurang sempurna akan segera dapat diperbaiki," pungkas Arteria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas