Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Soal TVRI- Apakah Filosofi Batik di Luar Jawa Sama? Materi Jenjang SMP Senin 4 Mei 2020

Jawaban soal apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?

Editor: bunga pradipta p
zoom-in Jawaban Soal TVRI- Apakah Filosofi Batik di Luar Jawa Sama? Materi Jenjang SMP Senin 4 Mei 2020
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Klas 2A Banyuwangi menunjukkan kepiawaian membatik saat gelaran fashion show busana batik oleh 180 pegawai Kemenkumham Jatim, di halaman Kantor Kemenkumham Jatim, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019). Gelaran fashion show tersebut merupakan rangkaian acara Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) 2019. 

Bahasa simbol yang terkandung di dalamnya adalah sebuah pesan bahwa sebagai manusia hendaknya tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan, sebagaimana ombak di samudera yang tak pernah lelah untuk bergerak.

Melansir dari Wikipedia, batik parang merupakan salah satu motif tertua di Indonesia.

Nama parang berasal dari kata 'Pereng' yang artinya lereng.

Pereng tersebut menggambarkan sebuah garis menurus dari tinggi ke rendang secara diagonal.

Bentuknya mirip huruf S, yang saling jalin menjalin tanpa putus.

Motif batik parang memiliki arti semangat untuk menjalani hidup dan tidak mudah putus asa saat menghadapi cobaan.

Bentuk motif batik parang yang saling berkesinambungan, menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus, selalu konsisten dalam upaya untuk memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.

Berita Rekomendasi

Garis diagonal yang terdapat dalam motif batik Parang, memberi gambaran bahwa manusia harus memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran. Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.

Sementrara Motif Batik Truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali.

Motif batik ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.

Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari penikahan. Harapannya adalah agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai.

Kadang dimaknai pula bahwa orang tua berkewajiban untuk “menuntun” kedua mempelai untuk memasuki kehidupan baru.

3. Keterampilan membatik adalah istimewa, karena tidak semua orang mampu dan bisa memiliki keterampilan untuk membatik tersebut.

Keterampilan membatik juga dapat melestarikan budaya bangsa Indonesia yang terkenal akan kain batik nya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas