Masyarakat Diminta Menahan Diri Kritik Satgas Lawan Covid-19 DPR RI
Dia justru menyampaikan perlunya mengapresiasi langkah mereka untuk saat ini karena mendorong untuk fokus melakukan aksi nyata
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan, Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tindakan Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR RI menuai pro dan kontra dan menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Salah satunya ketika para anggota DPR yang mengenakan alat pelindung diri (APD) saat mendistribusikan bantuan ke sejumlah rumah sakit terkait penanganan Covid-19.
Baca: Nge-prank Terhadap Transpuan, Youtuber Ferdian Paleka Bisa Dijerat Pasal Penghinaan
Selain itu, masyarakat juga mempertanyakan obat herbal yang diklaim mampu mengobati pasien Covid-19 dan disebut impor, bukannya dari negeri sendiri.
Meski demikian, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi meminta agar masyarakat menahan diri untuk mengkritik Satgas Lawan Covid-19.
Dia justru menyampaikan perlunya mengapresiasi langkah mereka untuk saat ini karena mendorong untuk fokus melakukan aksi nyata.
"Kita harus mengapresiasi langkah Satgas Lawan Covid-19 DPR RI yang melakukan aksi nyata dalam menolong penderita Covid-19 dengan membagikan secara cuma-cuma APD ke berbagai rumah sakit, alat rapid test, masker dan obat herbal yang sudah mengantongi izin edar BPOM," ujar Imanuel, dalam keterangannya, Senin (4/5/2020).
Imanuel beralasan apresiasi harus diberikan lantaran kegiatan para anggota satgas tersebut dilakukan dengan inisiatif sendiri. Belum lagi dana yang dikeluarkan dari kantong pribadi dan bukannya menggunakan anggaran lembaga.
Baca: Wanita Ditusuk 12 Kali di Kamar Hotel, Beruntung Masih Hidup Hingga Kesaksian Janggal Resepsionis
Dia pun mengimbau agar masyarakat menahan diri untuk mengkritisi Satgas Lawan Covid-19 DPR RI dan mencurigai adanya kepentingan dibalik aksi kemanusiaan tersebut.
"Ini seharusnya menjadi contoh bagi pejabat publik dan tokoh masyarakat lain untuk melakukan aksi nyata bergotong royong dalam membantu sesama dalam perang melawan Covid-19. Bukannya menaruh 'curiga' pada aksi nyata yang dilakukan atas nama kemanusiaan," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.