Kronologi Polemik Luhut Binsar Pandjaitan dengan Said Didu hingga Berujung ke Ranah Hukum
Berikut kronologi perseteruan antara Luhut Binsar Pandjaitan dan Said Didu yang berakhir pada pelaporan ke pihak kepolisian.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi polemik antara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dengan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu hingga dibawa ke ranah hukum.
Perseteruan keduanya bermula ketika Said Didu mengunggah sebuah video di kanal YouTubenya.
Video itu memperlihatkan Said Didu sedang diwawancarai oleh Hersubeno Arief.
Baca: Mabes Polri: Said Didu Diperiksa Setelah PSBB Jakarta Selesai
Dikutip dari wartakotalive.com, Said Didu mengkritisi persiapan pemindahan ibu kota negara baru yang masih dilakukan meski sedang ada pandemi Covid-19 di tanah air.
Kemudian dalam video tersebut Said Didu menyebutkan nama Luhut.
Said Didu menuturkan Luhut meminta pada Menteri Keuangan, Sri Mulyani agar tidak menggunakan dana pemindahan ibu kota negara baru.

Hingga membuat Sri Mulyani memutuskan untuk menambah hutang negara.
Dalam video itu, Said Didu mengungkapkan isi kepala Luhut hanyalah uang.
Terlebih ia mengatakan memang karakteristik seorang Luhut berorientasi pada pemasukan.
Bahkan Said Didu menjelaskan tidak pernah melihat secara jelas bagaimana Luhut ingin membangun Indonesia.
"Kalau Luhut 'kan kita sudah tahulah," terang Said Didu dikutip dari wartakotalive.com.
"Ya memang menurut saya di kepala beliau itu hanya uang, uang, dan uang."
Baca: Inilah Daftar Nama Pengacara yang Dampingi Said Didu Hadapi Laporan Luhut Panjaitan
Baca: Ini Alasan Said Didu Tidak Minta Maaf ke Luhut Menurut Pengacara
"Memang karakternya demikian, hanya uang, uang, dan uang," lanjutnya.
Perkataan Said Didu tersebut membuat Luhut geram dan meminta ucapan maaf.