Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Nasi Anjing yang Bikin Geger, Pemberian Nasi Ikan Justru Ditunggu Warga

Setiap hari, ada 15 ribu bungkus nasi ikan dibagi ke masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bukan Nasi Anjing yang Bikin Geger, Pemberian Nasi Ikan Justru Ditunggu Warga
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Foto ilustrasi: Nandang Koswara Kepala Kantor Karantina Perikanan Tanjung Priok bersama jajarannya membagikan nasi bungkus dengan lauk ikan kepada masyarakat sekitar Stasiun Tanjung Priok (TPK) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di seberang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Minggu (3/5/2020). Dalam rangka mendukung Program Pembagian 15 ribu 'Nasi ikan' setiap hari selama bulan Ramadan yang diinisiasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan bapak Edhy Prabowo. Forum solidaritas pegawai Kantor Karantina Perikanan Tanjung Priok membagikan lansung bantuan nasi bungkus dengan lauk ikan kepada masyarakat sekitar Stasiun Tanjung Priok. Kegitan tersebut dilakukan secara rutin selama 20 hari, dengan jumlah nasi bungkus yang dibagikan sebanyak 100 - 150 bungkus setiap harinya kepada masyarakat sekitar Kantor Perikanan Tanjung Priok sebagai wujud gerakan makan ikan sebagai upaya menanggulangi bencana Covid-19. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat program Gerakan Nasi Ikan sebagai wujud solidaritas terhadap masyarakat di tengah pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Setiap hari, ada 15 ribu bungkus nasi ikan dibagi ke masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menggagas Gerakan Nasi Ikan. Dana untuk membeli nasi ikan bukan bersumber dari APBN melainkan hasil patungan dirinya bersama pegawai KKP di seluruh Indonesia.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan Gerakan Nasi Ikan membantu penyerapan hasil tangkapan nelayan dan hasil produksi pembudidaya.

Baca: Peneliti AS: Tekan Respons Kekebalan Tubuh Awal Dapat Bantu Perangi Covid-19

Baca: Donasi Nasi Anjing yang Sempat Bikin Geger dan Resah, Padahal Miliki Makna Indah & Dijamin Halal

Selain membantu para nelayan, kata dia, pembagian nasi ikan menolong masyarakat Indonesia yang kini membutuhkan gizi protein untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat di tengah pandemi Covid-19.

"Nasi ikan membantu gizi masyarakat yang saat ini banyak kesulitan untuk membeli makan sehari-hari," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu, saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

BERITA REKOMENDASI

Dia menjelaskan, program positif itu harus dicontoh seluruh pihak termasuk kementerian dan lembaga pemerintahan lainnya. Sehingga, masyarakat merasakan peran pemerintah di tengah adanya wabah Covid-19.

Dia mengimbau kepada KKP untuk terus melanjutkan gerakan tersebut hingga pandemi corona selesai.

"Penting banget dilanjutkan, kan dampak Covid masih panjang, dan makin ke depan makin rawan dampak sosial dan kemanusiaannya," tambahnya.

Untuk diketahui, semula Gerakan Nasi Ikan hanya digalakkan di internal KKP, ternyata menarik perhatian sejumlah dermawan dan mitra KKP. Alhasil, pembagian nasi ikan kian ramai dan warga yang merasakan manfaatnya semakin banyak.

Gerakan Nasi Ikan untuk membantu masyarakat sekaligus mengajak masyarakat rutin makan ikan dan gizi pada ikan diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh dan mendorong tumbuh kembang anak.


Di samping itu, Gerakan Nasi Ikan bertujuan membantu penyerapan hasil tangkapan nelayan dan panen pembudidaya ikan yang ikut merasakan dampak ekonomi imbas pandemi Covid-19.

Gerakan Nasi Ikan menyasar berbagai masyarakat wilayah di Indonesia, termasuk daerah perbatasan. Nasi ikan dibagikan langsung oleh pegawai KKP di daerah dengan mengikuti protokol Covid-19, yakni mengenakan masker dan sarung tangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas