Saksi Sumartini Beberkan Detik-detik Penyerangan Novel Baswedan
dia melihat seorang pria sedang membuka baju pada posisi jongkok. Dia juga mendengar ada suara cangkir terjatuh.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumartini (69), tetangga penyidik KPK Novel Baswedan, menceritakan detik-detik penyerangan terhadap Novel di dekat kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Hal itu disampaikan pada saat memberikan keterangan sebagai saksi kasus penganiayaan Novel yang diduga dilakukan terdakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette, anggota Polri.
Sumartini merupakan ibu rumah tangga. Dia tinggal di Jalan Tabanas yang letaknya tidak jauh dari kediaman Novel Baswedan.
Baca: Jaksa Hadirkan Saksi Penolong Novel Baswedan
Sidang digelar di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Utara, pada Selasa (12/5/2020) siang. Sidang disiarkan melalui aplikasi Youtube.
Sumartini mengatakan insiden penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi pada Selasa sekitar pukul 05.00 WIB atau setelah waktu pelaksanaan ibadah Shalat Shubuh.
Dia bersama dengan temannya Sumarni berjalan kaki setelah pulang menunaikan ibadah Shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan.
Pada saat berjalan kaki, dia mendengar ada suara teriakan dari arah belakang.
Sebelum mendengar suara teriakan, dia melihat, ada dua orang mengendarai sepeda motor hendak menabrakkan motor ke arah dirinya dan Sumarni.
"Saya jalan. Dia (Novel Baswedan,-red) di belakang saya (teriak,-red) Allahu Akbar. Kok menghadap ke sana," kata Sumartini, saat memberikan keterangan di persidangan, Selasa (12/5/2020) siang.
Pada saat melihat ke belakang, dia melihat seorang pria sedang membuka baju pada posisi jongkok. Dia juga mendengar ada suara cangkir terjatuh.
Baca: 9 Kejanggalan Persidangan Penyiraman Air Keras Versi Tim Advokasi Novel Baswedan
Dia mendengar teriakan itu dari jarak sekitar 50 meter dari tempatnya berdiri.
Dia mengungkapkan, teriakan itu didengar dari dekat rumah Novel.
"(Ada,-red) Allahu Akbar, Allahu Akbar. Ada orang jongkok. Teriak buka baju sambil jongkok. Cangkir warna hijau menggelundung," tuturnya.
Setelah melihat kejadian itu, dia langsung lari menyebrang kali. Dia menunggu sampai keadaan aman dari seberang kali. Selain dia, Sumartini juga melarikan diri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.