Komunitas Pasien Cuci Darah Tak Masalah Iuran BPJS Kelas I dan II Naik: Kelas III Dipertimbangkan
Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia, Tony Samosir meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan kelas III.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
"Karena gini ada akses obat yang tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan," jelas Tony.
"Walaupun obat tersebut tercantum di dalam e-katalog dan formularium nasional."
"Faktanya itu tidak bisa diakses," imbuhnya.
Dan para pasien cuci darah harus membeli menggunakan uang sendiri.
Menurut Tony itu sangat memberatkan para pasien cuci darah yang menggunakan BPJS Kesehatan kelas III.
Belum lagi iuran terus menerus bertambah serta persyaratan masuk daftar penerima bantuan iuran atau PBI yang dipersulit.
Tony merasa tidak mendapatkan keadilan dari pemerintah untuk komunitasnya saat sekarang ini.
"Kita harus beli menggunakan uang sendiri," ungkap Tony.
Baca: Pemerintah Beri Bantuan untuk Peserta BPJS Kesehatam Kelas III
Baca: Jokowi Naikkan Iuran BPJS, Ini Reaksi Komisi IX DPR, Tak Peka &Tidak; Punya Empati pada Masyarakat
"Di satu sisi iuran kesehatan naik terus menerus."
"Untuk PBI pun susah, di mana letak keadilannya," tambahnya.
Dengan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Tony justru meragukan pemerintah dalam menangani bidang kesehatan rakyatnya.
Karena untuk masuk ke dalam PBI juga tidaklah mudah.
Sementara, iuran BPJS dinaikkan yang tidak sesuai dengan kondisi perekonomian setiap pasien cuci darah.
Tony menyampaikan, untuk masuk ke dalam daftar PBI, seorang pasien harus menguras seluruh hartanya hingga habis.