Panglima TNI Dikritik Belum Usulkan Nama Pengganti KSAL
hingga kini belum ada usulan nama yang diberikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada Presiden Joko Widodo terkait pengganti Siwi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Achmad Djamaluddin adalah alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1984.
Pada 2012 hingga 2016, Achmad didapuk menjadi Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Strategis Regional Kedeputian Pengkajian dan Penginderaan.
Kemudian pria asal Kudus, Jawa Tengah tersebut dimutasi menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil Panglima TNI (2016-2017) sebelum diangkat menjadi Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI.
Setelah dua tahun bertugas di Kemenko Polhukam, Achmad diangkat menjadi sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) menggantikan Letnan Jenderal TNI Doni Monardo berdasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor 554/Kep/2019 tanggal 27 Mei 2019.
5. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono
Yudo merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII atau tahun 1988. Di usianya yang masih 54 tahun, Yudo sudah menyandang bintang tiga dengan pangkat Laksamana Madya.
Karir pria asal Madiun, Jawa Timur itu diawali sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988). Namun karirnya mulai menanjak semenjak menjabat sebagai Kepala Staf Koarmabar pada 2016 hingga 2017.
Semenjak itu, dia mendapat promosi menjadi Pangkolinlamil (2017-2018), Pangarmbar (2018), Pangarmada I (2018-2019), sebelum akhirnya didapuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I sejak 24 September 2019.
6. Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI Letnan Jenderal (Mar) Bambang Suswantono
Bambang merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXII atau tahun 1987 dari satuan Korps Marinir.
Pria berusia 54 tahun tersebut pernah ditugaskan dalam beberapa satuan tugas di sejumlah wilayah. Seperti di Satgas Pemburu Timor Timur 1995-1996, Satgas PPRM Ambon 1999-2000, dan Satgas Yonif 7 Marinir di Nanggroe Aceh Darussalam 2004-2005.
Tak hanya itu, Bambang yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah juga pernah ditugaskan sebagai pasukan pengamanan presiden.
Pada 2014, ia didapuk menggantikan Brigjen TNI (Mar) Guntur Irianto Ciptolelono untuk menjabat posisi Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Dua tahun bertugas sebagai wakil komandan, Bambang kemudian dipromosikan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/404/V/2016 tanggal 20 Mei 2016.