Penyerang Novel Baswedan Berjaket ala Gangster, Berikut Penuturan Sejumlah Saksi
Di persidangan, majelis hakim sempat meminta saksi untuk memperagakan bagaimana kedua pelaku menyiram
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
"Banyak (sketsanya), yang sama persis itu yang pertama kali. Yang pakai pensil.
Namun, dia tidak menyimpulkan apakah sketsa wajah itu sama dengan dua terdakwa.
"Kalau yang gemuk dari gestur sama. Pola duduk berbeda yang gendut. Saya tidak
menyimpulkan dia pelakunya," tambah Eko.
JPU mendakwa Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette melakukan penganiayaan
berat terhadap Novel Baswedan.
Postur sama
Warga sekitar kediaman Novel Baswedan sempat melihat dua orang mencurigakan
selama kurun waktu satu bulan sebelum insiden penyiraman air keras.
“Satu bulan sebelum kejadian ada dua orang duduk di dekat masjid (Al Ihsan). Motor di parkir di depan tukang sate. Yang saya ingat (motornya) Vario,” kata Romli, saat memberikan keterangan di persidangan.
Romli mengaku bersama dengan temannya, Yono, melihat orang tidak dikenal tersebut.
Dia melihat pada saat mereka sedang nongkrong di penjual sate yang letaknya tak jauh dari Masjid Al-Ihsan. Romli sempat memfoto sepeda motor diduga milik kedua orang tersebut.
“Cuma melihat orang asing berdua lagi duduk. Sampai habis isya masih ada. Hanya
motornya yang difoto. Karena orang tidak dikenal,” ujarnya.
Romli tidak ingat ciri-ciri kedua orang tersebut. “Lupa,” katanya.
Sedang M Rifki Novian, mengungkapkan sempat melihat dua orang tidak dikenal di
lingkungan tempat tinggal Novel.
Dia melihat sekitar satu minggu sebelum insiden penyiraman air keras.
“Seminggu sebelumnya ada (orang tidak dikenal. Sekitar Subuh. Saya memperhatikan
sebelum hari kejadian,” ungkapnya. M Rifki mengaku mengetahui seorang pelaku.
“Dari (badan) kekarnya, yang duduk itu (terdakwa) sama,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.