Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi I DPR Sebut Tugas Berat Menanti KSAL dan KSAU

Beberapa teritorial laut Indonesia masih bersengketa dengan negara tetangga yang berada di Asia Tenggar

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Komisi I DPR Sebut Tugas Berat Menanti KSAL dan KSAU
Twitter Perhubungan Udara, @djpu151
Marsekal Madya Fadjar Prasetyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menilai Laksamana Madya Yudo Margono dan Marsekal Madya Fadjar Prasetyo, merupakan prajurit TNI terbaik serta berprestasi.

"Keduanya memang pantas menjadi KSAL dan KSAU, sebab terbukti berkarir dari bawah dan prajurit terbaik," ujar Syaifullah kepada Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (20/5/2020) malam.

Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Yudo menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Fadjar menjabat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

Meski dinilai pantas, Syaifullah menyebut keduanya akan menghadapi tugas yang berat di masing-masing matranya, yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah di Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

"Tugas KSAL yang baru sangat berat untuk menjaga teritorial laut Indonesia, di tengah banyak kapal nelayan asing yang memasuki wilayah kedaulatan Indonesia," ujar politikus PPP itu.

Baca: Sosok Suksesor KSAL-KSAU : Yudo Sangat Pengalaman Hingga Predikat Zero Accident Disandang Fadjar

Baca: SETARA Institute Apresiasi Penunjukan KSAL dan KSAU di Tengah Pandemi Covid-19

Baca: Di-PHK & Uang Habis, Mantan Sopir Bus Nekat Mudik Jakarta-Solo Jalan Kaki Tempuh 400km

Menurutnya, beberapa teritorial laut Indonesia masih bersengketa dengan negara tetangga yang berada di Asia Tenggara.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, kata Syaifullah, sengketa juga kerap terjadi dengan Tiongkok yang mengklaim sebagian wilayah Indonesia menjadi wilayahnya, terutama konflik perbatasan dengan Vietnam.

Dalam rangka gunkuat membantu percepatan penanganan Covid-19,  Tentara Nasional Indonesia (TNI) bentuk empat Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di empat wilayah yang melibatkan gabungan TNI-Polri, Kementerian/Lembaga dan Relawan  yang dipimpin oleh para Pangkotama Ops TNI dibawah kendali Pangkogabwilhan I.

Hal tersebut disampaikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono, S.E., M.M, saat menggelar jumpa pers dengan awak media di Graha BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Dalam rangka gunkuat membantu percepatan penanganan Covid-19, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bentuk empat Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di empat wilayah yang melibatkan gabungan TNI-Polri, Kementerian/Lembaga dan Relawan yang dipimpin oleh para Pangkotama Ops TNI dibawah kendali Pangkogabwilhan I. Hal tersebut disampaikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksdya TNI Yudo Margono, S.E., M.M, saat menggelar jumpa pers dengan awak media di Graha BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Sementara pekerjaan rumah KSAU nantinya, Syaifullah meminta Marsekal Madya Fadjar melakukan terobosan mempercanggih pesawat tempur yang dimiliki TNI AU.

"KSAU harus berkutat terhadap banyaknya pesawat tempur kita yang sudah usang, memerlukan pemeliharaan dan penambahan pesawat tempur yang kian hari semakin berkembang pesat, terutama pesawat tempur produksi Amerika dan Rusia," tutur Syaifullah.

Diketahui, Yudo sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Yudo juga sempat menjabat sebagai Panglima Komando Armada 1.

Sementara itu, Fadjar Prasetyo sebagai Pangkogabwilhan II. Sebelumnya ia menjabat Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I.

Yudo dan Fadjar sama-sama merupakan angkatan 1988 di almamaternya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas