Dandim 0736/ Batang Beri Pekerjaan Kepada Pria yang Terpaksa Curi Janur Demi Hidupi Keluarga
Warga Desa Ringin Gintung, Wonokerto, Pekalongan, Suwarno (53), sudah dua bulan di PHK dari bengkel tempatnya bekerja.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Desa Ringin Gintung, Wonokerto, Pekalongan, Suwarno (53), sudah dua bulan di PHK dari bengkel tempatnya bekerja.
Merasa kesulitan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di tengah pandemi Covid-19, Suwarno terpaksa mencuri janur.
Nahas, ia tertangkap warga dan dibawa ke Polsek Bandar.
Baca: Terjadi Rekor Kasus Covid-19 Baru Tertinggi, Berikut Peta Sebaran Virus Corona di Seluruh Indonesia
Istrinya, Sartumi (43) mengaku sempat berniat bunuh diri ketika mengetahui Suwarno ditangkap polisi.
Meski sempat ditahan, Suwarno akhirnya dibebaskan setelah Kepala Desa tempatnya tinggal melakukan mediasi dengan pihak Polsek Bandar.
Mendengar peristiwa itu, Dandim 0736/Batang Letkol Kav Henry RJ Napitupulu bersama anggota Kodim dan tokoh masyarakat mendatangi keluarga Suwarno sambil memberikan bantuan.
Baca: Dalam Sehari Kasus Covid-19 di Jatim Bertambah 502 Orang, Jadi Tertinggi di Indonesia
Setelah mendengar ceritanya Suwarno, akhirnya semua pihak sepakat mencari solusi demi kebaikan bersama.
Henry lantas merasa prihatin atas nasib yang dialami Sumarno.
“Mencuri apapun bentuknya memang melanggar hukum, namun ketika ditanya alasannya hanya karena untuk kepentingan bertahan hidup, maka secara kemanusiaan sungguh menyentuh hati kita semua,” kata Henry dalam laman resmi TNI AD, tniad.mil.id, Kamis (21/5/2020).
Baca: Habib Umar Assegaf Saling Pukul dengan Satpol PP, Guntur Romli : Hukum Tidak Boleh Tebang Pilih
Henry kemudian menawarkan Suwarno menjadi tenaga kerja honor di Kodim 0736/Batang untuk memperbaiki kendaraan dinas dan memelihara bangunan karena Suwarno memiliki kemampuan tersebut.
“Sore tadi, menjelang buka puasa, kita semua datang melihat kondisi keluarga, sekaligus ingin membantu meringankan bebannya, dengan memberikan sedikit bantuan sembako dan menawarkan pekerjaan agar Bapak Suwarno dapat memberikan nafkah bagi keluarganya,” kata Henry.
Suwarno tidak menduga dengan kedatangan rombongan Dandim Batang, sehingga ketika menerima bantuan sembako dan penawaran pekerjaan dirinya tidak mampu menahan air mata haru yang menetes.
"Terima kasih Bapak Kodim, telah membantu dan peduli kepada saya dan keluarga,” kata Suwarno.
Sementara itu, Sartumi menyatakan menyesal telah menyuruh suaminya mencuri.
“Saya menyesal dan minta maaf, Pak,” ujar Sartumi sambil menangis dan memeluk anaknya yang masih berusia 1 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.