Bacaan Niat Puasa Sunnah 6 Hari Syawal, Dasar Hukum hingga Keutamaannya
Berikut ini bacaan niat, tata cara dan keutaamaan puasa 6 hari Syawal yang dikerjakan di bulan Syawal.
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Berikut ini niat puasa Syawal pada siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Tata Cara dan Ketentuan Puasa 6 Hari Syawal
Tata cara puasa 6 hari Syawal secara umum sama dengan puasa lainnya.
Puasa Syawal diawali dengan niat, makan sahur dan kemudian berbuka puasa.
Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa syawal:
1. Puasa syawal dilakukan selama enam hari
Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.
Lafazh hadits di atas adalah: