Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wahyu Hansudi Rayakan Lebaran di London: Kami Tak Bisa Lagi Salat Ied Berjamaah

Wahyu Hansudi, Warga Negara Indonesia (WNI) di kota London, Inggris mengaku sedih.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wahyu Hansudi Rayakan Lebaran di London: Kami Tak Bisa Lagi Salat Ied Berjamaah
istimewa
Wahyu Hansudi, Warga Negara Indonesia (WNI) di kota London 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wahyu Hansudi, Warga Negara Indonesia (WNI) di kota London, Inggris mengaku sedih.

Hari Raya Idul Fitri tahun 1441 Hijriyah tahun 2020 ini terasa sangat berbeda baginya. Utamanya bila dibandingkan dengan suasana Hari Raya di tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 mewabah di Inggris.

Wahyu, sapaan akrabnya, telah 17 tahun hidup di London bersama istri dan dua anaknya. Pria asal Malang Jawa Timur itu adalah seorang pengusaha di bidang Tour & Traveling.

Wahyu menceritakan, Hari Raya Idul Fitri kali ini membuatnya bersedih lantaran dirinya dan keluarga yang kini berada di perantauan tak lagi bisa Salat Idul Fitri (Ied) berjamaah bersama WNI lainnya.

Baca: Pertikaian Berujung Maut, Kakak Tikam Adik di Malam Takbir

Baca: Arogan, Oknum Polisi Ngamuk Lalu Kabur Saat Akan Diperiksa di Cek Poin, Kapolda Jabar pun Minta Maaf

Baca: Awal Mula Seorang Ibu Tiba-tiba Dibacok Anak Kandung : Pelaku Ditangkap, Motif Masih Misteri

"Kami sekeluarga yang di perantauan ini tidak bisa lagi salat berjamaah bersama masyarakat Indonesia yang juga sama sama di perantauan. Yang biasanya diadakan oleh KBRI maupun komunitas masyarakat Indonesia yang ada di masing-masing wilayah."

"Ini tentu menjadi kesedihan tersendiri," kata Wahyu kepada Tribun melalui saluran telefon, Senin (25/5).

Berita Rekomendasi

Wahyu mengungkapkan, suasana Hari Raya Idul Fitri di London yang benar-benar tidak terlihat membuatnya sangat merindukan Tanah Air. Rindu akan kampung halaman dirasakan Wahyu dan keluarga semakin menjadi-jadi.

Hari Raya Idul Fitri di London, ia tak lagi mendengar suara beduk, tahmid dan semarak gemuruh takbir yang biasa didengarnya setahun sekali melalu pengeras suara ketika berada di Indonesia. Wahyu mengungkap dirinya juga merindukan saat-saat bisa melakukan Salat Ied bersama, yang kini tidak bisa lagi dirasakannya.

Suasana Hari Raya yang menampakkan pemandangan ramai orang memakai baju koko, kopiah, maupun mukena pun juga hilang dari pandangan Wahyu dan keluarga.

"Senyum sapa yang ramah dari setiap teman, sahabat yang seolah sudah seperti saudara saat di perantauan pun saat ini sementara seolah hanyalah menjadi sebuah impian, yang entah kapan akan bisa kita temui disaat yang penuh dengan hal hal tidak pasti," kata Wahyu bercerita.

"Suara riang anak anak generasi penerus para perantau sambil berlarian, saling berkejaran, seolah hanyalah tinggal sebuah kenangan untuk sementara ini," cerita Wahyu.

Wahyu menceritakan, di Hari Raya, Inggris tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan ketat. Tentu ini merupakan upaya untuk menghindari penyebaran pandemi yang lebih luas.

Namun demikian, Wahyu merasa beruntung dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Teknologi memungkinkannya untuk bisa berkomunikasi dan tetap bersilaturahmi lewat media online.

"Di tengah kondisi yang serba terbatas karena tidak bisa bertemu secara fisik dalam jarak yang berdekatan, sehingga minimal bisa mengobati rasa rindu untuk bertemu dengan orang tua, keluarga, sanak-famili maupun kawan kawan terdekat yang ada walau saling berjauhan," jelas Wahyu.

"Meskipun itu sepenuhnya tidak bisa mengobati kerinduan kerinduan serta kebiasaan yang sudah menjadi budaya untuk bisa saling bersapa, bersalaman dan bercengkerama, serta mengunjungi di hari yang fitri ini," sambungnya.

Salah satu hal yang bisa dilakukan Wahyu dan keluarga untuk tetap bisa menjaga silaturahmi serta mengobati rasa rindu terhadap suasana lebaran sesama perantau saat ini adalah memasak makanan khas nusantara.

Makanan khas Nusantara tersebut yaitu makanan-makanan yang biasa disajikan di saat lebaran. Seperti opor ayam, lontong, serta kue kue lebaran.

Selain itu, lanjut Wahyu, dirinya dan keluarga juga saling bertukar makanan dengan mengirimkannya ke sesama perantau. Hal itu, menurutnya juga bisa untuk saling menumbuhkan rasa empati di saat-saat sulit di kota London karena Covid-19.

"Kami hanya bisa berharap dan berdoa agar pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir, sehingga kehidupan manusia di seluruh dunia ini akan bisa kembali normal seperti biasanya," katanya.

"Sekali lagi, selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Minal Aidin Wal Faidzin," sambung Wahyu memberikan ucapan selamat Hari Raya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas