Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) melalui unit bisnis digital mendukung para pegiat industri kreatif di tengah pandemi Covid-19.

Bisnis digital Peruri yang dimaksud yakni pengaman dan otentikasi metadata.

Direktur Utama Perum Peruri,  Dwina Septiani Wijaya mengatakan dalam masa work from home ini keamanan dan jaminan keaslian dokumen menjadi prioritas dalam menjalani usaha.

Baca: OJK: Lembaga Keuangan Mikro Harus Berkontribusi Ringankan Beban Usaha Kecil

Baca: Pengembangan 6 Tersangka Kasus Jiwasraya, Kejagung Periksa Dua Saksi

“Peruri siap berkolaborasi dengan sesama BUMN, khususnya Bank BRI dalam usahanya menggerakan roda ekonomi industri kreatif di masa pandemi ini,” tegas Dwina Septiani saat webinar Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

“Peruri bangga dapat membantu banyak perusahaan dalam hal menjamin keaslian dan ontentikasi dokumen. Adapun produk digital signature marak digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya saat pandemi,” jelas Dwina.

Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari menyampaikan bahwa pandemi yang hanya bisa dilewati dengan berjaga jarak, menjadikan manusia teralienasi dan terisolasi.

Baca: Peruri Siap Bantu Kementerian Kelautan dan IPB Kembangkan Big Data Berbasis Blockchain

Baca: Perjuangan Bek Timnas Pelajar Indonesia U-18 Asal Solo Wenvi Adhana, Bantu Ibu Jualan Nasi Bungkus

“Industri kreatif mengajarkan kepada kita bahwa hanya mereka yang berinovasi dari rumahlah yang bisa bertahan di masa pandemi ini. Kreativitas menjadi kata kunci untuk bisa bertahan dan keluar dari krisis yang sedang kita hadapi ini,” paparnya.

Lebih lanjut Supari menepis keraguan para pegiat industri kreatif terkait kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan.

“Bank BRI hadir untuk memberikan solusi alternatif pendanaan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk industri kreatif. Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable,” kata Supari.