Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haedar Nashir :Buya Syafii Maarif Merupakan Tokoh Bangsa

Buya Syafii sangat paham membingkai pemikiran-pemikiran yang mengalami polemik dalam satu sistem dan kolektivitas

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Haedar Nashir :Buya Syafii Maarif Merupakan Tokoh Bangsa
muhammadiyah.or.id
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut sosok Buya Syafii Maarif sebagai bapak bangsa dan telah menorehkan pemikiran maju bagi negara Indonesia.

"Buya adalah tokoh yang selalu disebut sebagai bapak bangsa, karena kecintaannya, pemikirannya, sikap hidup dan tindakannya di pandang masyarakat sebagai sosok negarawan bangsa," kata Haedar dalam acara v85 Milad Buya Syafii Maarif : Mencari Negawaran, Jakarta, Sabtu (30/5/2020).

Menurut Haedar, kehadiran Buya Syafii sebagai tokoh Muhammadiyah maupun tokoh bangsa, tidak dalam perjalanan yang singkat dan linear, tetapi menapaki perjalanan maupun perjuangan yang luar biasa.

"Yang dalam puncak perjalananan itu, kemudian membawa dirinya menjadi sosok yang memberi makna, yang sepesial bagi kehidupan bangsa," tutur Haedar.

Baca: Naskah Khutbah Idul Fitri Ustaz Abdul Somad, Buya Yahya dan Gus Nadir - Lengkap Panduan Shalat ID

"Buya sebagai tokoh Muhammadiyah telah ikut menorehkan pemikiran maju, bahkan sebagian orang menyebutnya pemikiran liberal dalam makna postif, yang sering keluar dari tatanan dan status quo pemikiran," sambung Haedar.

Haedar menilai, Buya Syafii sangat paham membingkai pemikiran-pemikiran yang mengalami polemik dalam satu sistem dan kolektivitas.

Berita Rekomendasi

Sehingga menghasilkan pemikiran bersama yang memberikan warna dalam perjalananya Muhamamdiyah, yakni Muhamadiyah yang berwajah kultural tanpa wajah politik.

"Politik memang penting, tapi ketika politik masuk pada pusaran pergumulan kekuasaan praktis, dan terlibat dalam sikap-sikap partisan, disitulah bukan ranahnya Muhammadiyah," papar Haedar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas