Capek Menagih, Pria Ini Anggap Lunas Utang 10 Temannya, Ada yang Pinjam buat Beli Tiket Bioskop
Capek menagih, Teja menganggap lunas utang 10 temannya yang mencapai Rp 16.450.000! Ada yang berutang Rp 10 juta hingga buat beli tiket bioskop.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Unggahan seorang pria asal Yogyakarta bernama Teja, mendadak viral di media sosial.
Sebab, Teja menganggap lunas utang 10 teman yang pernah berutang pada dirinya.
Uniknya, ada yang nominal utangnya mencapai Rp 10 juta hingga ada yang berutang hanya untuk membeli tiket bioskop.
Utang yang dianggap lunas oleh Teja, jumlahnya tak tanggung-tanggung.
Bila dijumlahkan mencapai Rp 16.450.000!
Baca: VIRAL Dekorasi Kamar Estetik Low Budget, Adaptasi Gaya Tropical dengan Total Biaya Dibawah 100 Ribu
Baca: VIRAL Pria Asal Jogja Anggap Lunas Utang 10 Orang kepada Dirinya, Jumlahnya Capai Rp 16,4 Juta
Cerita itu diunggah Teja di akun Facebook pribadinya, Teja, Selasa (26/5/2020).
Dalam postingannya, Teja menyebut nama orang-orang yang pernah meminjam uangnya.
Teja juga menuliskan nominal uang yang dipinjam oleh tiap-tiap orang kepada dirinya.
Dalam keterangannya, Teja mengaku tak ingin lagi ada drama penagihan utang kepada 10 orang tersebut.
Itulah sebabnya, ia memilih untuk menganggap utang 10 orang tersebut kepada dirinya lunas.
"Karena udah nggak mau drama-drama lagi, jadi nama-nama di bawah ini saya bebasin yah utang-utangnya.
Saya nggak mau nagih-nagih lagi, saya anggap lunas."
Ia pun menuliskan 10 nama orang yang pernah berhutang serta nominalnya termasuk kapan mereka berutang.
Jumlah uang yang dipinjam oleh 10 temannya itu mulai Rp 250 ribu hingga Rp 10 juta.
Alasan mereka meminjam uang pada Teja pun cukup beragam.
Ada yang meminjam saat sang anak sakit, membayar biaya lahiran sang istri, membayar sewa kontrakan, hingga membayar biaya kuliah anak.
Namun, ada dua alasan berutang yang jadi sorotan netter yaitu membayar hotel untuk liburan ke Bali dan membeli tiket bioskop.
Di akhir status Facebook miliknya, Teja menuliskan, 10 orang yang berutang padanya dianggap lunas.
"Sekali lagi saya confirm ke-10 nama di atas utang-utangnya saya anggap lunas.
Nggak usah di tag nama-namanya karena saya tahu kalian semua lihat story saya di Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
LUNAS... LUNAS... LUNAS...," tulis Teja.
Teja menceritakan bagaimana awal mula dirinya memberikan pinjaman uang kepada 10 orang tersebut.
Dia mengatakan, karena hubungan pertemanan membuatnya memberikan pinjaman kepada 10 orang tersebut.
"Ya seperti biasa kala itu pikiranku karena kita berteman, rasanya kalau ada teman yang kesulitan udah menjadi tanggung jawab moral buat bantu," ujar Teja, kepada Tribunnews.com, Minggu (31/5/2020).
Menurut Teja, dari 10 orang tersebut, di antaranya ada teman kantor dan teman kuliah.
"Gimana sih rasanya ada temen pinjem uang buat ke dokter pasti rasa iba langsung muncul."
"Karena aku selalu memposisikan diriku saat ada diposisi dia yang lagi kesulitan, jadi otomatis pasti aku bantu," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Teja, satu di antara 10 orang tersebut adalah teman dekat yang sudah bersahabat selama 8 tahun.
Dia pun mengaku sedih lantaran persahabatannya harus bubar karena utang.
"(Dia) pinjam uang Rp 10 juta makanya aku berani pinjamin sebesar itu karena kita udah deket banget," kata Teja.
"Tapi apa daya yah sahabat pun kalau sudah bicara uang sepertinya sangat sensitif, dan sedih banget rasanya 8 tahun sahabatan harus bubar karena utang," imbuhnya.
Teja mengungkapkan sudah kerap kali menagih utang tersebut kepada 10 orang tersebut.
Namun, usahanya untuk mendapatkan uangnya kembali tak juga membuahkan hasil.
"Udah puluhan kali (menagih utang) tapi tidak direspons, setiap ditagih bilangnya nanti-nanti terus," ucap Teja.
Bahkan, saat menagih utang kepada Ria, akun Instagram Teja malah diblokir.
Lantaran kebanyakan orang yang berutang kepadanya adalah orang Jakarta, maka Teja pun tak bisa mendatangi rumah masing-masing dari mereka.
"Nggak pernah, rata-rata mereka orang Jakarta, kan saya tinggal di Yogyakarta," terangnya.
Teja menegaskan, dirinya bukan mengikhlaskan utang-utang tersebut tetapi merelakan agar tidak menjadi beban pikirannya.
"Bukan mengikhlaskan sih, tepatnya merelakan aja kali ya biar nggak jadi beban pikiran jadi dianggap lunas aja," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)