Prediksi Krisis Pangan, BPIP Minta Pemerintah Wujudkan Kembali Kemandirian Kekuatan Pangan
Upaya menciptakan kemandirian pangan merupakan salah satu bentuk mewujudkan kemandirian bangsa
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Prediksi Krisis Pangan, BPIP Minta Pemerintah Wujudkan Kembali Kemandirian Kekuatan Pangan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/romo-benny-susetyo-kecewa-kepada-anggota-dpr-ri_20151208_234945.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo meminta bangsa Indonesia mewujudkan kembali kemandirian kekuatan pangan.
Romo Benny mengatakan, krisis ekonomi serta pangan sedang dan diprediksi akan terjadi.
Baca: Yunarto Wijaya Akui Dapat Ancaman hingga Ditabrak Truk seusai Pilpres 2019: Ternyata Seserius Itu
Food and Agriculture Organization (FAO) juga menghimbau negara-negara di dunia untuk bersiap menghadapi krisis pangan.
"Bangsa ini harus mulai kembali pada kemandirian kekuatan pangan. Karena krisis (akibat pandemi Covid-19) ini akhirnya semua bangsa akan mampu atau tidak (menghadapinya) kalau bisa menghadapi krisis pangan," ujar Romo Benny, dalam webinar nasional Peringatan Hari Lahir Pancasila 'Membumikan Pancasila Menyongsong New Normal', Senin (1/6/2020).
Romo Benny mengatakan, upaya menciptakan kemandirian pangan merupakan salah satu bentuk mewujudkan kemandirian bangsa.
Indonesia, kata dia, memiliki kekuatan untuk mewujudkan kemandirian pangan melalui komunitas basis.
Komunitas basis dijelaskan Romo Benny adalah masyarakat yang berada di tingkat akar rumput.
"Ketika saya terjun ke bawah, luar biasa kekuatan akar rumput ini. Di tingkat RT, RW, mereka solidaritas gotong royong lewat kekuatan yang disebut komunitas basis insani," ungkapnya.
Baca: Sosok Dwi Sasono, Perjalanan Karir hingga Kehidupan Pribadi, Kini Ditangkap karena Kasus Narkoba
Menurutnya, perwujudan dari gotong royong tersebut harus dikapitalisasi menjadi modal sosial, budaya dan simbolok bagi bangsa Indonesia.
"Sehingga kita mampu menggerakkan masyarakat demi membangun sesuatu kekuatan, agar bangsa ini mampu memiliki kemandirian untuk mengatasi segala persoalan," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.