Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua KAHGAMA Otto Hasibuan Minta Usut Tuntas Teror Terhadap Mahasiswa UGM dan Dosen UII

Diskusi tersebut digelar oleh Consitutional Law Society (CLS) Komunitas Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM)

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ketua KAHGAMA Otto Hasibuan Minta Usut Tuntas Teror Terhadap Mahasiswa UGM dan Dosen UII
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Ketua KAHGAMA, Otto Hasibuan. 

Laporan Reporter Tribunnews, Hasiholan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Keluarga Alumni Fakultas Hukum Gadjah Mada (KAHGAMA), Otto Hasibuan meminta kepolisian mengusut teror ancaman pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Gajah Mada dan dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Diketahui, aksi teror dilaporkan terjadi jelang diskusi "Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pendemi Ditinjau Dari Hukum Tata Negara" pada Jumat (29/5/2020) lalu.

Lantaran jadi sorotan, tajuk diskusi lalu berganti menjadi "Persoalan Pemberhentian Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan".

Diskusi tersebut digelar oleh Consitutional Law Society (CLS) Komunitas Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM)

Lantaran adanya aksi teror, diskusi dilaporkan batal.

Baca: Politikus PAN Kasihan ke Ade Armando: Dia Berharap Diajak Gabung di Pemerintahan. . .

Soal aksi tersebut, Otto Hasibuan menilai teror itu selain kriminal juga dapat membungkam kebebasan berpendapat dan kebebasan mimbar yang diatur dalam undang-undang dasar.

Baca: Batalkan Keberangkat Haji Tahun Ini, Menag: Ini Keputusan Pahit. . .

BERITA REKOMENDASI

"Sepanjang diskusi tersebut tidak ada yang bertentangan dengan hukum, ketertiban umum dan kesusilaan maka itu sah dan tidak boleh boleh dilarang,” kata Ketua Alumni Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada , Prof Otto Hasibuan, di Jakarta, hari ini. 

Baca: Jamaah Haji yang Gagal Berangkat Tahun Ini dan Sudah Setor Bipih Dijanjikan Berangkat Tahun Depan

Otto menceritakan pengalamannya sewaktu menjadi utusan UGM mengikuti diskusi dalam acara peringatan konferensi Asia Afrika yang diadakan Universitas Padjajaran pada tahun 1979 di Bandung.

“Dulu tahun 79 ketika masih mahasiswa saya malah pernah diutus oleh Rektor UGM Prof Sukaji Ranuwihardjo mewakili UGM menghadiri acara diskusi di Unpad Bandung pada acara peringatan konferensi asia afrika di Bandung."

"Bahkan saya dibiayai oleh universitas dengan memberikan biaya tiket kereta api, padahal rektor tahu kita mahasiswa tetap saja kritis terhadap pemerintah pada waktu itu. Artinya universitas sangat menghormati kebebasan berpendapat dan mendorong kreatifitas mahasiswa dalam menuntut ilmu,” jelas Otto.

Otto menegaskan kepolisian harus cepat bertindak mengungkap para pelaku teror tersebut karena dapat merusak citra presiden Jokowi dan dapat mencederai hukum dan keadilan.


“Ini kalau tidak diungkap cepat akan merugikan nama baik presiden Jokowi dan Kepolisian. Terlebih lagi pola terornya juga sama dengan teror terhadap wartawan detik com. Apakah itu dilakukan oleh pihak yang sama perlu diusut. Saya yakin presiden tidak tahu menahu soal ini. Oleh karena itu teror ini harus cepat dibongkar demi menjaga nama baik Presiden,” lanjut Otto. (*/WartaKota)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas