Cerita di Balik Sukses Novel Baswedan, Pimpin Langsung Operasi Penangkapan Buron KPK, Nurhadi
Novel Baswedan-lah yang memimpin langsung operasi penangkapan atas Nurhadi dan menantunya yang bersembunyi di sebuah rumah di kawasan Simprug, Jaksel.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa ada peran penyidik senior KPK Novel Baswedan di balik kisah sukses penangkapan buron mantan Sekretaris MA, Nurhadi, beberapa hari lalu.
Novel Baswedan-lah yang memimpin langsung operasi penangkapan atas Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono yang bersembunyi di sebuah rumah di kawasan Simprug, Jakarta Selatan, setelah beberapa bulan dinyatakan buron dan berstatus daftar pencarian orang alias DPO oleh KPK.
Cerita sukses ini seolah kembali menunjukkan positioning Novel Baswedan sebagai penyidik yang selama ini banyak membongkar kasus-kasus besar di lembaga anti-rasuah tersebut.
Tak heran jika mantan komisioner KPK Bambang Widjojanto memuji keberhasilan Novel Baswedan. Di mata Bambang, Novel adalah sosok penyidik yang beritegritas.
Menurut BW, begitu Bambang Widjojanto biasa disapa, penangkapan Nurhadi menjadi bukti nyata jika Novel tetap bekerja. Meskipun matanya tidak dalam kondisi sempurna akibat diserang air keras pada tahun 2017 lalu.
"Bravo. Binggo. Siapa nyana, Novel Baswedan pimpin sendiri operasi & berhasil bekuk buronan KPK, Nurhadi mantan Sekjen MA di Simprug yang sudah lebih dari 100 hari DPO," kata Bambang dalam akun twitter pribadinya @sosmedbw sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Selasa (2/6/2020).
Baca: Token Listrik Rp 1 Juta Habis dalam 2 Hari, Gigi Omeli Petugas PLN: Kesel, di Sini Jepret Mulu . . .
Dalam keterangannya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan penyidik Novel Baswedan ikut ke dalam tim yang menangkap eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono.
Baca: Surat PHK Dikirim Tengah Malam, 181 Pilot Kontrak Garuda Indonesia Kehilangan Pekerjaan
"Mas Novel [Novel Baswedan] ada dalam tim tersebut," ujar Ghufron kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).
Namun, Ghufron mengaku belum mengetahui apakah Novel bertindak sebagai kepala satuan tugas yang memimpin penangkapan Nurhadi dan Rezky.
"Saya tidak tahu kasatgas-nya siapa saja secara pasti karena tim KPK kalau kerja pasti banyak unit juga yang terlibat juga. Apakah dia [Novel] kasatgasnya atau tidak, saya belum dapat laporan," kata dia.
Baca: Informan Keberadaan Nurhadi Dapat Hadiah HP Canggih Ini
Meski demikian, satu-satunya pimpinan lembaga antirasuah yang mempunyai latar belakang sebagai akademisi ini tetap mengapresiasi kinerja tim tersebut.
"Yang jelas, kami apresiasi kepada semua anggota tim, termasuk pada Mas Novel," kata Ghufron.
Untuk diketahui, tim penyidik KPK menangkap Nurhadi bersama Rezky pada Senin (1/6/2020) malam.
Keduanya dibekuk di sebuah rumah di kawasan elit Simprug, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Dalam penangkapan itu, tim penyidik juga mengamankan istri Nurhadi, Tin Zuraida.
Tin diketahui kerap mangkir saat dipanggil oleh penyidik KPK dalam kasus yang menjerat suaminya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.