Bareskrim Polri Tangkap 3 Tersangka Sindikat Penipuan Penjualan APD Lintas Negara
Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap tiga tersangka sindikat penipuan penjualan Alat Pelindung Diri (APD) lintas negara.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap tiga tersangka sindikat penipuan penjualan Alat Pelindung Diri (APD) lintas negara.
Ketiga tersangka tersebut masing-masing berinisial YM, MF dan MG.
Kini mereka sudah mengenakan rompi oranye dan dijebloskan ke tahanan Bareskrim Polri untuk diproses hukum lebih lanjut.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan dalam kasus ini ketiga pelaku memanfaatkan pandemi corona untuk meraup keuntungan.
Baca: Survei Terbaru: Elektabilitas Ganjar Menyodok ke Papan Atas Lampaui Anies, Sandi, AHY dan RK
"Ketiga pelaku jual masker melalui akun instagram. Mereka memposting gambar, video hingga tulisan penjualan masker merk sensi dengan harga murah, sekotak Rp 75 ribu kalau satu dus Rp 1.700.000," tutur Awi di Bareskrim Polri, Senin (8/6/2020).
Untuk meyakinkan dan menarik para pembeli, sindikat ini memposting bukti bayar hingga testimoni palsu para korban.
Jika ada yang tertarik, calon korban diminta menghubungi pelaku via WhatsApp.
Baca: Ada Imbauan Penumpang Bawa Helm Sendiri, Driver Ojol Ini Tetap Jaga-jaga Bawa Helm Cadangan
"Jadi masker itu tidak pernah dikirim. Untuk menghilangkan jejak Sindikat ini langsung mengganti nomor WhatsApp dan ganti akun Instagram," ungkap Awi.
Terpisah Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Kombes Pol Reinhard Hutagaol menjelaskan setidaknya ada 9 korban penipuan dari sindikat ini.
Baca: Update Kasus Corona di Indonesia Senin (8/6/2020): Tambah 847 Kasus, Total 32.033 Pasien Positif
Dengan rincian satu WN Hongkong, satu WNI yang berdomisili di Hongkong, dan 7 WNI yang tinggal di Indonesia.
"Kasus ini bermula dari adanya surat Div Hubinter ke kami tentang ada korban WN Hongkong yang tertipu membeli masker. Setelah didalami bukan hanya WN Hongkong saja tapi banyak korban lainnya," tutur Reinhard.
Reinhard menambahkan pihaknya bakal terus mengembangkan kasus ini. Kemungkinan jumlah korban masih akan bertambah.