Jumlah Tenaga Medis Terbatas, Gugus Tugas Serukan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19
Selain itu, Doni Monardo mengatakan penanganan Covid-19 menggunakan rantai Komando
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan pihaknya kini menitikberatkan pada langkah pencegahan dalam menghadapi Pandemi virus corona atau Covid-19.
Pemerintah tidak bisa mengandalkan tindakan kesehatan karena keterbatasan jumlah tenaga medis.
Baca: KA Reguler Beroperasi Normal Mulai 12 Juni 2020, Ini Daftar Kereta yang Akan Dijalankan
"Kekuatan kita terbatas, dokter paru yang ada di negara kita jumlahnya kurang dari 2 ribu orang. Artinya 1 dokter paru harus melayani lebih dari 130 ribu warga negara kita sehingga kami titik beratkan kepada upaya pencegahan," ujar Doni saat menerima kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, (BNPB), Jakarta Rabu, (10/6/2020).
"Di sini lah kekuatan kita yaitu gotong royong dan ini menjadi modal sosial kita," kata Doni.
Dalam melakukan pencegahan tersebut, Gugus Tugas menurut Doni melakukan pendekatan kepakaran.
Mulai dari kesehatan, epidemologi dan teknologi.
"Ini semuanya kami rangkum dalam satu sistem," katanya.
Selain itu, Doni mengatakan penanganan Covid-19 menggunakan rantai Komando.
Instruksi dari pemerintah pusat mengenai penerapan protokol kesehatan diteruskan ke pemerintah daerah, sampai tingkat RT dan RW.
Target dari upaya pencegah tersebut yakni menjaga masyarakat yang sehat dari penularan virus, serta yang sakit dapat disembuhkan.
Baca: Jokowi akan Kembali Perketat Ruang Gerak Masyarakat Jika Kasus Covid-19 Terus Bertambah
"Kalau kita mampu mengubah perilaku masyarakat maka upaya kita pencegahan adalah langkah yang terbaik," ucap Doni.
"Kalau toh memang ada yang sakit sebagaimana yang disampaikan bapak menteri kesehatan, bapak presiden hanya untuk masyarakat yang sakit berat dan kritis saja," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.