Beralasan Sakit, Putri Nurhadi Kembali Mangkir dari Pemeriksaan KPK
Rizqi Aulia Rahmi, anak dari mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi kembali mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rizqi Aulia Rahmi, anak dari mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi kembali mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Rizqi Aulia Rahmi harusnya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di MA pada tahun 2011-2016.
Ia dijadwalkan diperiksa untuk tersangka Hiendra Soenjoto, Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT).
"Melalui surat disebutkan alasan ketidakhadiranya adalah saat ini sedang sakit," ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Kamis (11/6/2020).
Baca: Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan Agar Tak Terjadi Gelombang Kedua Covid-19
Rizqi Aulia Rahmi, kata Ali, meminta untuk dijadwalkan ulang pemeriksaannya pada 18 Juni 2020.
KPK menangkap Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono karena keduanya merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi untuk memainkan sejumlah perkara di MA sejak 6 Desember 2019.
Keduanya sempat buron sebelum dicokok kembali pada Senin, 1 Juni 2020 malam di sebuah rumah di Jalan Simprug Golf 17 Nomor 1, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca: Penyerang Novel Baswedan Dituntut 1 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Memalukan, Bukti Ada Sandiwara Hukum
Saat tim penyidik KPK menyatroni rumah itu, diketahui Rizqi juga sedang berada di sana.
Sebelumnya Rizqi sudah dua kali diagendakan penyidik untuk diperiksa, namun ia selalu mangkir.
Dalam kasus ini, Nurhadi dan Rezky diduga menerima suap berupa 9 lembar cek dari PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) serta mendapat duit Rp46 miliar.
Selain itu, KPK juga menjerat Direktur PT MIT Hiendra Soenjoto dengan pasal pemberi suap.
KPK mengimbau Hiendra menyerahkan diri karena yang bersangkutan masih melarikan diri.
Kronologi penangkapan Nurhadi