Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden PKS: Pandemi Virus Corona di Indonesia Mungkin Tak Hanya Satu Gelombang

"Kita tidak menginginkan ada gelombang kedua dan ketiga," kata Presiden PKS Sohibul Iman.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Presiden PKS: Pandemi Virus Corona di Indonesia Mungkin Tak Hanya Satu Gelombang
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia sudah mulai menerapkan kenormalan baru atau new normal dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.

Namun, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohammad Sohibul Iman mengatakan pandemi Covid-19 belum akan hilang dalam waktu dekat.

Baca: Rencana Pimpinan KPK Naik Gaji Tuai Polemik, Berapa Upah yang Kini Didapat Firli Bahuri Dkk?

"Data-data menunjukkan bahwa Covid-19 di negara kita secara khusus dan di dunia secara umum, itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat ini. Ini akan sangat panjang," ujar Sohibul dalam acara Halal Bihalal PKS yang disiarkan secara virtual, Rabu (10/6/2020).

Dia pun mengimbau para kader PKS yang turut serta menyimak halal bihalal secara virtual untuk terus menyebarkan energi positif, baik dari pikiran dan sebagainya, untuk membantu sesama.

"Mudah-mudahan energi keimanan antum, energi pikiran antum, energi berbuat baik antum dan energi dakwah antum, bisa antum terus pertahankan dan pergunakan untuk terus membantu masyarakat meringankan mereka menghadapi Covid-19," kata dia.

Sohibul juga menyinggung pengalaman dari wabah 100 tahunan yang terjadi sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Biasanya, kata dia, wabah-wabah tersebut tidak hanya memiliki satu gelombang.

Meskipun tidak menginginkan hal yang sama terjadi pada pandemi Covid-19, Sohibul mengatakan pihaknya untuk tetap bersiap akan segala kemungkinan.

Baca: Banyak PHK Karena Pandemi, Anggota DPD RI Dorong Milenial Terjun ke Sektor Pertanian

"Mungkin waktunya yang paling parah di tahun ini, tapi pengalaman dari wabah-wabah yang 100 tahunan biasanya tidak hanya satu gelombang. Tahun 1918 sampai 1920 saja itu ada tiga gelombang," kata dia.

"Kita tidak menginginkan ada gelombang kedua dan ketiga. Kalaupun itu ada, maka saya minta energi halal bihalal ramadhan kali ini antum gunakan untuk terus membantu masyarakat," tandasnya.

Perlu pemetaan

Badan Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan masyarakat dunia untuk bersiap menghadapi potensi munculnya kembali infeksi virus corona atau Covid-19.

Peneliti Lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikram Masloman, meminta pemerintah mengantisipasi potensi Covid-19 gelombang kedua.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas