Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sosok Pramono Edhie Wibowo Adik Ipar SBY, Pernah akan Jadi Pendonor Ani Yudhoyono tapi Gagal

Pramono Edhie Wibowo sempat akan mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono, jauh hari sebelum ia meninggal.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Sosok Pramono Edhie Wibowo Adik Ipar SBY, Pernah akan Jadi Pendonor Ani Yudhoyono tapi Gagal
Warta Kota/adhy kelana/kla/adhy kelana/kla
SIAP DIPINANG - Salah satu peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo (tengah) didampingi Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul (kanan) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nurhayati Assegaf (kiri), usai mengelar jumpa pers seputar konvensi Partai Demokrat di Jakarta, Senin (14/4). Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menyatakan, secara personal maupun formal dirinya belum mendapat tawaran dari partai lain untuk menjadi cawapres. Meskipun, ia mengakui capres Partai Golkar Aburizal Bakrie diisukan menginginkan Pramono menjadi cawapresnya - Pramono Edhie Wibowo sempat akan mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono, jauh hari sebelum ia meninggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, meninggal dunia pada Sabtu (13/6/2020).

Kabar duka ini dibagikan oleh politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, kepada wartawan.

Dilansir Tribunnews, Pramono Edhie Wibowo meninggal akibat serangan jantung.

"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini Bpk Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan," kata Rachland, Sabtu.

"Tadi dikabari wafat jam 19.43 WIB. Serangan jantung," imbuhnya.

Mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo berbincang dengan sejumlah pewarta foto yang tergabung dalam organisasi Pewarta Foto Indonesia Jakarta (PFIJ), di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014). Pertemuan ini dalam rangka silaturahmi rutin yang diadakan PFIJ dengan sejumlah tokoh di Indonesia untuk bertukar pikiran yang dikemas dengan diskusi santai. Warta Kota/angga bhagya nugraha
Mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo berbincang dengan sejumlah pewarta foto yang tergabung dalam organisasi Pewarta Foto Indonesia Jakarta (PFIJ), di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014). Pertemuan ini dalam rangka silaturahmi rutin yang diadakan PFIJ dengan sejumlah tokoh di Indonesia untuk bertukar pikiran yang dikemas dengan diskusi santai. Warta Kota/angga bhagya nugraha (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Baca: Profil Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo yang Dikabarkan Meninggal Karena Serangan Jantung

Baca: BREAKING NEWS: Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia

Jauh hari sebelum adik Ani Yudhoyono ini meninggal, ia sempat akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang bagi sang kakak.

Diketahui, Ani Yudhoyono mengidap kanker darah dan sempat menjalani perawatan sejak Februari 2019.

Berita Rekomendasi

Almarhumah istri SBY ini kemudian mengembuskan napas terakhirnya di National University Hospital, Singapura, pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu setempat.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, alasan Pramono Edhie Wibowo bisa menjadi pendonor adalah karena ia memiliki delapan parameter yang dibutuhkan dokter.

Hal ini disampaikan oleh putra pertama SBY dan Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Maret 2019 lalu.

Baca: 8 Nama Calon Kuat Pengganti Idham Azis, Muncul Geng Solo, Geng Netral hingga Mantan Ajudan SBY

Baca: SBY Diundang Bahas Wacana Amandemen UUD 1945

Sebelumnya, semua anggota keluarga menjalani pemeriksaan dan tes darah untuk mencari jenis darah yang dibutuhkan tim dokter.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Jafar Hafsah, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo, saat jumpa pers terkait pelaksanaan Pilkada Serentak di Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015). Demokrat menilai secara umum pelaksaan Pilkada serentak berlangsung aman dan lancar namun masih ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan pasangan calon. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Jafar Hafsah, Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo, saat jumpa pers terkait pelaksanaan Pilkada Serentak di Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2015). Demokrat menilai secara umum pelaksaan Pilkada serentak berlangsung aman dan lancar namun masih ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan pasangan calon. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Namun, delapan parameter yang dibutuhkan tim dokter, hanya ada di Pramono Edhie Wibowo.

Sementara anggota keluarga lainnya hanya memenuhi empat parameter.

"Yang pasti, delapan parameter darah yang dibutuhkan dokter ada di adik Ibu Ani Yudhoyono."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas