Wajah Pilot Jet Tempur TNI AU yang Jatuh di Riau Diolesi Salep
Roni menceritakan, dirinya mendengar kabar tersebut dari keluarga yang mendapat telepon dari penjaga rumah saat pagi hari tak berselang lama setelah k
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat jet tempur TNI AU, BAe Hawk 209 dengan nomor registrasi TT-0209 jatuh ke permukiman warga di Kampar, Riau.
Pesawat tersebut jatuh di lokasi yang berada 5 km dari runway 36 Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru. Pesawat tersebut dikemudikan oleh pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru.
Ada rumah yang tertimpa pesawat tempur jatuh di kawasan Perumahan Mutiara Sialang Indah,
Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Namun tidak ada penghuninya. Hal itu diungkapkan pemilik rumah bernama Roni.
Roni menceritakan, dirinya mendengar kabar tersebut dari keluarga yang mendapat telepon
dari penjaga rumah saat pagi hari tak berselang lama setelah kejadian.
"Ditelepon bapak yang mengurus rumah ini, katanya ada pesawat tempur jatuh, rumah bapak habis, makanya saya ngecek ke sini," ujar Roni.
Baca: Pesawat BAe Hawk 109 TNI AU Jatuh di Kampar Riau karena Kehilangan Tenaga Saat Akan Landing
Dikatakan Roni, bagian halaman dan dapur rumah milik keluarganya tersebut hancur namun beruntung rumah tersebut dalam keadaan kosong.
"Itu rumah kontrakan, tapi belum ada yang menyewa, waktu itu sempat ada yang mau nyewa cuma karena ada sesuatu hal, ia belum jadi menyewa," katanya.
Baca: Ditolak MUI, Mahfud MD Pasang Badan Jika Ada yang Ganti Pancasila dengan Komunis di RUU HIP
Roni menjelaskan bahwa ia sempat menanyakan perihal rumahnya kepada beberapa anggota
TNI AU di lokasi kejadian namun belum mendapatkan jawaban pasti.
"Kata tentara itu, tunggu sama komandan saja, nanti silahkan koordinasi sama kepala desa," kata Roni menirukan ucapan seorang tentara yang berjaga di lokasi tersebut.
Baca: Sengketa Geprek Ayam Bensu Makin Meruncing, Kubu Ruben Onsu Klaim Masih Bisa Gunakan Merek
Roni berharap agar rumah keluarganya dapat diperbaiki oleh instansi terkait seperti sediakala sehingga bisa ditempati dengan layak. Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo saat konferensi pers di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru menyampaikan permintaan maafnya kepada pemilik rumah.
Baca: Pilot Berhasil Eject dengan Kursi Pelontar Saat Pesawat Tempur Hawk 109 TNI Jatuh di Pekanbaru
Ia mengatakan bahwa TNI AU akan bertanggung jawab sepenuhnya dalam kejadian tersebut.
"TNI Angkatan Udara dalam hal ini Lanud Roesmin Nurjadin akan bertanggungjawab. Terimakasih kepada masyarakat yang telah membantu dan aparat yang sudah membantu. Baik dari Kodim, dari Polres, Koramil, atau Polsek," ujarnya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan pilot Lettu Pnb Apriyanto Ismail yang menerbangkan pesawat tempur dalam kondisi selamat usai keluar menggunakan kursi pelontar.
"Pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat menggunakan ejection seat dan selamat. Saat ini berada di RSAU dr. Soekirman Lanud Rsn Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Baca: Sekolah di Zona Hijau Boleh Selenggarakan Kegiatan Belajar-Mengajar Metode Tatap Muka
Indra Kusuma seorang warga yang menyelamatkan pilot dan sempat membawa pilot ke rumahnya bahkan sempat memberi obat salep.
Indra menceritakan, awalnya Senin pagi itu sedang santai di rumah bersama keluarganya, tiba- tiba mendengar suara dentuman keras di dekat rumahnya.
Istrinya langsung berteriak sambil mengatakan ada pesawat jatuh, Indra yang mendengar teriakan istrinya langsung ke luar rumah dan mencari arah suara ledakan tersebut.
Saat keluar dari rumah, warga yang sudah berkerumun mengelilingi pilot yang saat itu berada di jalan langsung dibawa Indra Kusuma bersama dua warga lainnya.
"Saya langsung bawa ke teras rumah, karena kan takut melihat kerumunan warga masih ada Covid-19,"ujar Indra Kusuma.
Diolesi Salep
Sembari melepaskan parasut yang masih melilit di badan pilot, Indra kemudian meminta sang
pilot tenang.
"Saya bilang tenang dan jangan panik, sambil menunggu jemputan dari TNI,"ujarnya.
Karena melihat ada luka memar di bagian wajah di bawah matanya pilot, Indra Kusuma pun berinisiatif untuk memberikan salep krim obat memar dan sempat mengoleskan ke wajah si pilot.
"Saya oleskan salep di wajahnya karena memang memar wajahnya,"ujar Indra Kusuma.
Menurut Indra Kusuma, dia berupaya menyelamatkan pilot ini karena menurutnya pilot adalah
aset negara. "Saya juga sempat kasih air minum tadi, setelah sebelumnya saya kasih salep,"ujar Indra.(Tribun Network/gta/nas/ham/wly)