Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selama WFH ASN Banyak yang Tak Produktif, Menteri Tjahjo Kumolo: Pangkas yang Tak Perlu

Tjahjo Kumolo akan berkoordinasi dengan BKN untuk memangkas jabatan ASN yang tidak produktif selama WFH.

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: haerahr
zoom-in Selama WFH ASN Banyak yang Tak Produktif, Menteri Tjahjo Kumolo: Pangkas yang Tak Perlu
Kompas.com
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reforrmasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo. Tjahjo akan memangkas ASN yang tidak produktif. 

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Selama pandemi berlangsung, pemerintah memerintah instansi untuk memperkerjakan karyawannya dengan sistem Work From Home (WFH).

Bahkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diminta untuk bekerja di rumah saja selama kurang lebih 3 bulan ini selama pandemi Covid-19 masih ada.

Namun, nampaknya banyak dari mereka yang tidak melaksanakan pekerjaan dengan maksimal seperti saat bekerja di kantor.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo tengah menyusun strategi untuk memangkas aparatur sipil negara ( ASN) yang tidak produktif.

"Perlu strategi untuk mengurangi yang tidak produktif ini secara bermartabat," kata Tjahjo kepada wartawan, Jumat (19/6/2020).

Tjahjo menyebutkan bahwa banyaknya ASN yang tak produktif dapat dilihat selama masa bekerja dari rumah atau work from home selama pandemi Covid-19.

Entah apa alasannya, tidak sedikit ASN yang tidak bisa menyelesaikan tanggung jawab pekerjaannya selama WFH.

Berita Rekomendasi

Bahkan, pekerjaan tersebut menjadi beban untuk karyawan lain yang lebih produktif.

Baca: 15 ASN Balai Kota Semarang Positif Covid-19, Ganjar Pranowo Sebut Risiko yang Dihadapi Petugas

Baca: Heboh Video Oknum ASN Minta Uang Jatah Rp 100 untuk Cetak KTP: Kalau Antre 2 Bulan Baru Jadi

Baca: Reisa Broto Asmoro Tak Gantikan Achmad Yurianto Jadi Jubir Penanganan Covid-19, Lalu Apa Tugasnya?

"Kelompok yang produktif dalam masa WFH ini menjadi overload (pekerjaannya). Mereka terpaksa mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan oleh kelompok yang tidak produktif tadi," kata Tjahjo.

Ia menilai, Indonesia memang kelebihan ASN yang tidak diperlukan, tetapi kekurangan tenaga yang dibutuhkan.

"Too many, but not enough. Perlu perubahan drastis dalam format kebutuhan kompetensi untuk rekruitmen ke depan," ujar politis PDI-P ini.

Oleh karena itu, Tjahjo mengaku terus berkooordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara untuk mencari solusi.

Kedua instansi sepakat untuk merumuskan ulang sistem manajemen ASN sesuai dengan tatanan kenormalan baru.

"Jika komposisi dan kompetensi sudah akurat dan jumlah total ASN sudah tepat, maka remunerasinya juga akan bisa meningkat signifikan," ucap Tjahjo.

Perubahan sistem untuk ASN saat New Normal

Selain itu, Menteri Tjahjo Kumolo pun mengimbau semua ASN untuk bisa jadi pelopor penerapan normal baru di Indonesia.

BACA SELENGKAPNYA --->

Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas