Adapun empat jalur pendaftaran bagi calon peserta didik SMA/SMK Jawa Tengah, di antaranya yaitu:

1. Jalur Zonasi

2. Jalur Prestasi

3. Jalur Afirmasi

4. Jalur Perpindahan Tugas atau Pekerjaan Orang Tua

Untuk mempersiapkan pendaftaran PPDB Online SMA/SMK 2020 di Jawa Tengah, calon peserta didik perlu mengetahui alur pendaftarannya.

Berikut alur pendaftaran PPDB Online SMA/SMK 2020 di Jawa Tengah, seperti yang telah dikutip Tribunnews.com melalui Instagram resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah:

1. Registrasi akun peserta di ppdb.jatengprov.go.id

2. Cetak registrasi akun, terdapat Nomor Peserta dan Kode Token

3. Aktivasi akun dengan mengisi NISN atau Nomor Peserta dan Token lalu membuat Password

4. Unggah dokumen sesuai jalur pendaftaran

5. Pilih sekolah yang dituju

6. Cetak tanda bukti pendaftaran

7. Pantau hasil seleksi dengan memasukkan Nomor Pendaftaran secara online melalui ppdb.jatengprov.go.id

Adapun jadwal pelaksanaan PPDB Online SMA/SMK 2020 di Jawa Tengah yang wajib diketahui.

Catat tanggal-tanggal penting PPDB Online SMA/SMK 2020 Jawa Tengah berikut ini.

Baca: Cara Daftar PPDB Jatim Online 2020, Login ppdbjatim.net, Simak Persyaratannya

Jadwal Penting

Penetapan Zonasi : 14 Mei 2020

Pengumuman PPDB : 8 - 13 Juni 2020

Pendaftaran : 17 Juni 2020 mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 25 Juni 2020 pukul 16.00 WIB

Evaluasi Seleksi : 26 - 29 Juni 2020

Pengumuman Hasil : 30 Juni 2020

Daftar Ulang : 1 - 8 Juli 2020

Hari Pertama Masuk Sekolah : 13 Juli 2020

Baca: PPDB Online SMA/SMK 2020 di Jawa Tengah Dibuka 17 Juni, Berikut Jadwal dan Alur Pendaftarannya

Jalur Pendaftaran

Terdapat empat jalur pendaftaran yang dibuka dalam PPDB Online SMA 2020 di Jawa Tengah.

Berikut 4 jalur pendaftaran yang tersedia:

1. Jalur Zonasi

Menampung paling sedikit 50% dari penerimaan peserta didik baru

2. Jalur Prestasi

Menampung paling banyak 30% dari penerimaan peserta didik baru

3. Jalur Afirmasi

Menampung paling sedikit 15% dari penerimaan peserta didik baru

4. Jalur Perpindahan Tugas/Pekerjaan Orang Tua

Menampung paling banyak 5% dari peserta didik baru

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Widyadewi Metta)