Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Baswedan Sebut Serangan Terhadap Dirinya Sebagai Upaya Menakut-nakuti

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menilai serangan terhadap dirinya bertujuan untuk menakut-nakuti.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Novel Baswedan Sebut Serangan Terhadap Dirinya Sebagai Upaya Menakut-nakuti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menilai serangan terhadap dirinya bertujuan untuk menakut-nakuti.

"Saya yakin upaya ini untuk menakut-nakuti," ujar Novel Baswedan dalam diskusi bertajuk #EnggakSengajaSidang, yan, disiarkan langsung di Channel Youtube YLBHI, Minggu (21/6/2020).

Novel Baswedan mengatakan serangan terhadap dirinya bukan kali ini saja terjadi.

Bukan hanya dirinya saja yang mendapat teror, karyawan hingga pimpinan KPK juga mengalaminya.

Namun, ia menyayangkan hingga kini tak ada satu pun kasus yang mampu terungkap.

Baca: Bertambah 127 Kasus Baru, Total Pasien Positif Covid-19 di DKI Jakarta 9.830 Orang

Bagi Novel Baswedan, penyiraman air keras terhadap dirinya dan serangan terhadap karyawan serta pimpinan KPK merupakan upaya pembelaan terhadap tindakan korupsi.

BERITA TERKAIT

Apalagi kata Novel, serangan kepada diri dan orang-orang KPK yang bekerja untuk memberantas korupsi semakin lama semakin meningkat ketika lembaga antirasuah sedang menangani perkara-perkara yang besar dan perkara-perkara yang mengaitkan atau melibatkan orang-orang yang kuat.

Baca: Pengakuan Suami Jual Istri untuk Layani Pria Hidung Belang di Ranjang, Segini Tarifnya Sekali Kencan

Dia menjelaskan, serangan-serangan tersebut tidak terjadi dengan tiba-tiba.

Serangan terhadap dirinya, kata dia, sudah sempat diberitahu kurang lebih 1 bulan sebelum penyerangan oleh Kapolda Metro Jaya saat itu.

Sebagaimana diketahui, Novel Baswedan diserang pada subuh 11 April 2017 lalu, ketika pulang dari masjid.

Saat itu kata Novel, dirinya sedang menangani beberapa kasus besar.

Karena itu, Novel menegaskan, serangan yang dialaminya tidak hanya ditujukan kepada dirinya tapi juga mengarah ke KPK.

Mengejek

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas