Mahasiswa hingga IRT Sudah Jadi 'Agen Qurban', Andakah Selanjutnya?
Bagi Ainur Rohmah, menjadi Agen Qurban tak melulu soal berapa pemasukan yang bakal ia dapat.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi Ainur Rohmah, menjadi Agen Qurban tak melulu soal berapa pemasukan yang bakal ia dapat.
Lebih jauh, ia cenderung memikirkan bagaimana ia bisa maksimalkan potensi kedermawanan masyarakat yang dapat menjadi solusi di masa pandemi ini.
Ainur Rohmah (46) berharap meski masa pandemi masih menghantui menjelang Iduladha, hati para dermawan tidak turut dilanda 'pandemi' untuk menunaikan kurbannya tahun ini.
Nur, sapaannya, merasa bahagia setelah tahu Global Qurban-ACT membuka kesempatan ke masyarakat umum untuk menjadi Agen Qurban.
Tanpa pikir panjang, ia pun segera mendaftar “Selagi ada usia, harus bermanfaat untuk banyak orang." katanya.
Baca: Tetap Waspadai Covid-19, Tribunnews dan Cardinal Gandeng ACT Salurkan Masker di Pesantren
Meski hanya jadi perantara kebaikan, itu suatu kebahagiaan.” Begitu ungkapan Ainur Rohmah, warga yang tinggal di Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi saat ditanya alasannya bergabung menjadi Agen Qurban.
Sehari-hari Nur mengelola usaha jasa cuci pakaian. Dirinya mendapat informasi terkait Agen Qurban ini melalui media sosial ACT Bekasi.
Menurutnya, menjadi bagian Agen Qurban sama dengan memfasilitasi orang lain untuk menyalurkan kebaikannya. Pasalnya, hewan kurban yang disalurkan Global Qurban akan disembelih dan dagingnya didistribusikan ke masyarakat prasejahtera di tepian negeri, luar negeri, dan warga terdampak bencana.
“Bukan soal dagingnya, bagi saya, keberkahan yang ada pada hewan kurban itu amat tinggi nilainya. Makanya saya sangat senang bisa menjadi bagian dari aksi kebaikan ini,” ungkap Nur.
Nur menuturkan, setiap hari demi menjaring para dermawan yang ingin menunaikan kurban, ia mengunjungi masjid-masjid di kompleks perumahan di sekitar tempat tinggalnya. Ia pun rutin setiap hari mengagendakan kunjungan ke dua masjid seusai menyelesaikan pekerjaan rumahnya.
Baca: Lebih dari 4.800 Orang Jadi Agen Qurban-ACT, Sekarang Giliran Anda!
Nur juga turut bersyukur dengan apresiasi yang diberikan Global Qurban-ACT di setiap transaksi kurban yang diusahakannya. Bagi Nur, berapa pun apresiasi yang diberikan dari keagenan ini merupakan rezeki dari Allah yang harus diterima dan disyukuri.
Iduladha tahun ini, Nur berharap dapat memberikan kebahagiaan yang luas bagi mereka yang jauh dari kata "sejahtera". Mengingat, tahun 2020 sangat istimewa dengan hadirnya pandemi Covid-19.
Tidak hanya Nur saja, Ikhsanudin Wiyono, atau akrab disapa Ikhsan, juga bergabung menjadi Agen Qurban. Ikhsan adalah salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jakarta Timur. Ia tinggal bersama ibu yang sehari-hari berjualan ayam goreng dan ayahnya sudah meninggal dua tahun silam. Menjadi Agen Qurban di Global Qurban-ACT sebagai langkahnya mandiri secara ekonomi.
Menjadi Agen Qurban dijalani Ikhsan bukan hanya semata-mata ingin mencari pendapatan tambahan tetapi juga pesan dari sang ayah untuk menjadi anak yang bisa meringankan beban keluarga dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca: ACT Tekankan Pentingnya Filantropi sebagai Solusi Ekonomi saat Pandemi