Satu Anggota TNI Pasukan Perdamaian PBB Gugur di Kongo, Satu Lainnya Luka setelah Diserang Milisi
Satu prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB gugur saat bertugas di RD (Republik Demokratik) Kongo.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Kelompok ini telah membunuh 15 tentara PBB yang bertugas di pangkalan perbatasan Uganda pada Desember 2017 silam.
Selain itu ada 14 pasukan tentara dari Tanzania dan 7 lainnya yang gugur dalam serangan di Desember 2018.
Dalam cuitannya, Menlu Retno Marsudi mengucapkan belasungkawa pada Serma Rama Wahyudi yang gugur dalam tugas perdamaian.
Retno mengatakan DK PBB telah meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi terkait serangan ini serta membawa pelakunya untuk diadili.
Retno juga mengatakan bahwa Indonesia selalu aktif menyerukan peningkatan keamanan dan keselamatan personel dalam misi perdamaian di forum PBB.
Dikutip dari Kompas.com, Monusco merupakan misi PBB terbesar kedua di dunia.
Setidaknya ada 1.047 personel TNI dari Indonesia yang bertugas di sana.
Kecaman Datang dari PBB
Sekjen PBB, Antonio Guterres menyatakan belasungkawa kepada keluarga Serma Rama Wahyudi yang gugur dalam misi.
Dia juga menguatkan pemerintah Indonesia dan berharap semua pasukan perdamaian segera pulih kembali.
Sekretaris Jenderal menegaskan bahwa serangan terhadap penjaga perdamaian PBB merupakan kejahatan perang.
"Mendukung Pemerintah Kongo dan orang-orang dalam upaya mereka untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di timur negara itu," tegas Guterres.
Dewan Keamanan PBB menggarisbawahi bahwa insiden ini merupakan kejahatan perang yang tertulis di bawah hukum internasional.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas/com/Ardi Priyatno Utomo)