Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Serma Rama Wahyudi, Anggota TNI AD Gugur di Kongo, Prajurit Terbaik yang Jago Bahasa Asing

Inilah sosok Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI AD yang gugur saat menjalankan misi perdamaian di Kongo.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sosok Serma Rama Wahyudi, Anggota TNI AD Gugur di Kongo, Prajurit Terbaik yang Jago Bahasa Asing
INSTAGRAM/@puspentni
Sosok Serma Rama Wahyudi, Anggota TNI AD yang Gugur di Kongo, Prajurit Terbaik yang Jago Bahasa Asing 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang prajurit TNI AD, Serma Rama Wahyudi gugur saat menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Serma Rama Wahyudi yang bergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco diserang oleh kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika, Senin (22/6/2020), pukul 17.30 waktu setempat.

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa penyerangan terjadi saat rombongan tengah bertugas melakukan pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.

Saat itu, para prajurit tengah melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.

Namun, ketika perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB), terjadi penghadangan dari kelompok bersenjata.

Baca: Profil Serma Rama Wahyudi, Prajurit TNI AD Pasukan Perdamaian PBB yang Gugur di Kongo

Baca: Kronologi Gugurnya Serma Rama yang Jadi Korban Serangan Kelompok Bersenjata di Kongo

Kelompok bersenjata tersebut menghujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.

"Serangan mendadak itu diduga dilakukan Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo," kata Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut Agus Cahyono

Berita Rekomendasi

Setelah terjadi kontak senjata, diketahui Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri.

Serma Rama Wahyudi meninggalkan istri bernama Anita (36) dan tiga anak, satu laki-dan dua perempuan.

Mereka berdomisili di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.

"Anak almarhum yang paling besar kelas dua SD, yang kedua TK dan yang paling kecil usianya baru empat tahun," kata Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru, Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung dikutip dari Kompas.com.

Joto mengatakan, Serma Rama Wahyudi bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 yang bermarkas di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau.

Pria kelahiran Dolok Sinubah pada 1983 ini bertugas di bagian bengkel lapangan yang menangani kendaraan tempur.

"Dia adalah mekanik andal kami. Ahli di bagian kendaraan tempur seperti tank dan lainnya, termasuk juga senjata," ujar Joto.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas