Kemendikbud Bakal Luncurkan Aturan Syuting dan Pementasan Selama New Normal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih mengkaji aturan soal pelaksanaan syuting maupun pementasan yang sesuai protokol kesehatan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih mengkaji aturan soal pelaksanaan syuting maupun pementasan yang sesuai protokol kesehatan.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan kemungkinan besar aturan tersebut akan diterbitkan pada pekan depan.
"Memang masih harus diterjemahkan dan mudah-mudahan dalam Senin atau Selasa, sudah jelas itu soal aturan syuting, terus produksi, termasuk juga pementasan, itu bisa keluar minggu depan," ujar Hilmar dalam konferensi pers melalui daring, Kamis (25/6/2020).
Hilmar mengatakan sebenarnya aturan dari Kementerian Kesehatan untuk pertunjukan sudah keluar.
Baca: Kemendikbud RI Perkuat Pemahaman Dosen, Kembangkan Teknologi Informasi untuk Menyusun Bahan Ajar
Namun menurutnya, dibutuhkan penerjemahan lebih rinci dalam aturan tersebut.
Menurutnya, keselamatan para pelaku seni adalah priotitas.
Sehingga aturan ini dibuat untuk membuat karya seni yang aman dari penularan virus corona.
Baca: Kemendikbud: Penggunaan Teknologi Meningkat untuk Pembelajaran dari Rumah
"Yang pasti agar pelaku bisa berkarya. Itu buat kita prioritas. Pasti keselamatan di atas segalanya," ucap Hilmar.
Dirinya berharap ekosistem pekerja seni kembali menggeliat kembali setelah sempat mati akibat pandemi Covid-19.
"Khusus mengenai bidang kebudayaan itu kita berharap sesegera mungkin ekosistemnya bisa berjalan lagi," kata Hilmar.
Luncurkan Film Dokumenter Berisi Kehidupan Budaya Indonesia Selama Pandemi Covid-19
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) membuat program film dokumenter yang berisi kehidupan masyarakat selama pandemi Covid-19 yang bertajuk Rekam Pandemi.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menjelaskan bahwa sebanyak 300 dokumenteris akan mendokumentasikan perubahan signifikan sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
“Selama bulan Mei-Juli 2020 akan dihasilkan 2400 menit video pendek yang merekam tema belajar di rumah, religi dan mitos mistis, lebaran atau coronasiana, usaha mandiri, perubahan perilaku keluarga, gotong royong, kreativitas, dan isu lingkungan dari Aceh sampai ke Papua," ujar Hilmar dalam konferensi pers secara daring, Kamis (25/6/2020).
Baca: Kemendikbud: Penggunaan Teknologi Meningkat untuk Pembelajaran dari Rumah
Program ini diikuti 300 anggota ADN yang tersebar di 32 wilayah tanah air.
Hilmar mengatakan film ini mencoba merekam kehidupan bangsa Indonesia selama pandemi Covid-19.
"Bisa melihat segi-segi kehidupan selama Covid-19 ini, dari berbagai macam sudut pandang. Pengalaman yang berbeda-beda, di tempat yang berbeda-beda," katanya.
Baca: Kemendikbud Tidak Larang Mahasiswa yang Magang di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Syaratnya
Hingga saat ini, Program Rekam Pandemi telah disosialisaikan di stasiun televisi TVRI setiap hari Sabtu pagi.
Program “Rekam Pandemi” tayang di TVRI setiap hari Sabtu dan Minggu dan telah tayang tanggal 20 Juni pukul 08.30 WIB.
Program ini juga dapat pula diakses melalui situs: http://rekampandemi.kemdikbud.go.id, dan seluruh akun media sosial @budayasaya: Youtube, Facebook, dan Twitter.
Program Belajar dari Rumah Bakal Tayangkan Film-Film Dokumenter Netflix
Memasuki kalender akademik libur sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan kemitraan dengan penyedia layanan hiburan streaming Netflix.
Sebagai bagian dari program Belajar dari Rumah dan untuk pertama kalinya di dunia, film-film dokumenter Netflix akan ditayangkan melalui saluran televisi.
Mulai 20 Juni 2020, film-film dokumenter persembahan Netflix akan tayang perdana setiap Sabtu pukul 21.30 WIB dan tayang ulang setiap Minggu dan Rabu pada pukul 09.00 WIB.
Tayangan-tayangan ini akan disiarkan secara terestrial melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Program Belajar dari Rumah yang diluncurkan 12 April 2020 merupakan alternatif belajar di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Upaya ini dilakukan Kemendikbud untuk memastikan agar dalam masa yang sulit ini masyarakat terus mendapatkan kesempatan untuk melakukan pembelajaran dari rumah, salah satunya melalui media televisi dengan jangkauan terluas di Indonesia.
“Program Belajar dari Rumah di TVRI ditujukan untuk membantu peserta didik, orang tua, dan guru yang memiliki keterbatasan akses internet, baik karena kendala ekonomi maupun geografis,” terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Rabu (17/06/2020).
Mendikbud menambahkan, “tidak terkecuali pada masa libur sekolah, Kemendikbud tetap berkomitmen untuk menyediakan tayangan berkualitas tinggi yang mendidik dan menghibur.”
Upaya untuk terus membangun pendidikan bermutu ketika menghadapi pandemi ini pun disambut baik oleh Netflix yang berkontribusi menyediakan konten kelas dunia untuk kerja sama ini tanpa biaya.
Gotong Royong Pembelajaran di Masa Darurat
Kemendikbud tidak menutup kemungkinan untuk bekerjasama dengan mitra-mitra kelas dunia lainnya dalam menghadirkan materi pendidikan terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Kemendikbud mengapresiasi dukungan Netflix yang untuk pertama kalinya di dunia bekerja sama dengan pemerintah untuk menayangkan dokumenter terbaiknya melalui siaran televisi. Kami berharap upaya ini disambut baik dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk terus memperluas wawasan dengan cara yang lebih menyenangkan dan menghibur,” jelas Mendikbud.
Wakil Presiden Konten Original Bahasa Lokal Netflix Bela Bajaria mengatakan Netflix menawarkan berbagai jenis pilihan tayangan, termasuk film-film pemenang penghargaan, serial televisi untuk anak-anak dan keluarga, serta tayangan dokumenter.
Melalui kerja sama dengan Kemendikbud, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat mengakses dan menikmati tayangan dokumenter Netflix Original.
Beberapa dokumenter pembelajaran Netflix Original yang dapat disaksikan pada program Belajar dari Rumah antara lain “Our Planet”, “Street Food: Asia”, “Tidying Up with Marie Kondo”, “Spelling the Dream”, “Chasing Coral”, dan “Night on Earth”. Dokumenter-dokumenter tersebut akan ditayangkan dengan terjemahan Bahasa Indonesia.
Bela juga menambahkan, “Kami berharap masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan usia dapat ikut belajar dan terinspirasi oleh alam yang sangat menakjubkan ketika menyaksikan dokumenter “Our Planet” dan “Night on Earth”, atau oleh cerita tentang kegigihan dan penjelajahan seperti dalam dokumenter “Spelling the Dream” dan “Street Food: Asia”.”
Program Belajar dari Rumah melalui televisi berfokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi, penumbuhan karakter, dan perluasan wawasan kebudayaan.
Kemendikbud dalam hal ini terbuka terhadap konten positif, baik dari Indonesia maupun mancanegara sebagai bentuk gotong royong pembelajaran di masa darurat.