Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Banggar DPR Minta Menteri PPN/Bappenas Tunjuk Lembaga yang Gunakan Anggaran Tak Sesuai Program

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut menemukan usulan anggaran aneh

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ketua Banggar DPR Minta Menteri PPN/Bappenas Tunjuk Lembaga yang Gunakan Anggaran Tak Sesuai Program
Eno/Man (dpr.go.id)
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut menemukan usulan anggaran aneh yang tak sesuai dengan peruntukan program Kementerian dan Lembaga.

Seperti pembelian motor trail oleh salah satu kementerian untuk program revolusi mental. Kemudian anggaran untuk program pencegahan stunting justru digunakan untuk membangun pagar puskesmas.

Terkait hal itu, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah meminta Suharso untuk langsung menunjuk kementerian yang dimaksud.

"Kepala Bappenas agar langsung tunjuk hidung saja terhadap kementerian dan lembaga yang mempergunakan anggaran tidak sesuai dengan programnya. Gitu aja kok repot," ujar Said, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (25/6/2020).

Baca: Komisi II DPR RI Setujui Usulan Anggaran Tambahan Kemendagri Sebesar Rp 1,27 Triliun

Baca: Kemendagri Ajukan Anggaran Rp 5,8 Triliun Tapi Disetujui Menkeu Rp 3,2 Triliun

Baca: Anggaran Belanja Kemenhub untuk Tahun Depan Mencapai Rp 41,3 Triliun

Said menegaskan keputusan Banggar DPR RI adalah refocusing anggaran yang sudah dilakukan kementerian dan lembaga agar tetap mengacu kepada program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Kami tidak mentolerir terhadap belanja kementerian dan lembaga yang tidak tetap sasaran dan outcome-nya yang tidak terukur," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Politikus PDIP tersebut mengimbau kementerian dan lembaga untuk fokus pada program PEN dan membantu masyarakat miskin serta terdampak pandemi Covid-19.

"Kami mengimbau sekali lagi agar program kementerian dan lembaga fokus pada program PEN unguk membantu masyarakat miskin, rentan miskin dan korban PHK, memulihkan UMKM dan UMI, serta membantu kelompok informal yang tidak masuk dalam skema perbankan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas