Korlap Aksi Massa Tolak RUU HIP Beberkan Kronologi Pembakaran Bendera PKI dan PDIP
Edy pun mengungkap kronologi bagaimana bisa terjadi peristiwa pembakaran bendera PKI dan PDIP tersebut.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edy Mulyadi, koordinator lapangan (korlap) aksi massa di DPR RI yang menolak RUU HIP, mengaku tak ada rencana pihaknya melakukan pembakaran bendera PKI dan PDI Perjuangan (PDIP).
Edy pun mengungkap kronologi bagaimana bisa terjadi peristiwa pembakaran bendera PKI dan PDIP tersebut.
Pernyataannya dibuat dalam video berdurasi 16 menit 17 detik dan telah diunggah oleh channel YouTube bernama QIEM INSPIRASI.
Baca: Polri Pastikan Gelar Penyelidikan Secara Profesional Soal Laporan Pembakaran Bendera PDIP
Edy sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa benar itu video yang dibuat oleh dirinya, meski bukan dia yang mengunggah ke YouTube.
Dia mengatakan awalnya tengah beristirahat di bawah atap dari para orang yang sedang berorasi di depan DPR RI, Rabu (24/6) lalu.
Baca: Korlap Aksi Demo Tolak RUU HIP Mengaku Ditanyai Polisi Seputar Pembakaran Bendera
Saat itu, tepatnya setelah menunaikan salat ashar dibawah guyuran hujan, Edy didatangi seseorang yang kemudian berisik kepadanya.
"Habis ini bakar bendera PKI. Spontan saya jawab, 'emang ada benderanya?'. Dijawab 'ada'. Kemudian saya bilang 'ya sudah kalau gitu'," ujar Edy, dalam video yang dilihat Tribunnews.com, Jumat (26/6/2020).
Setelahnya Edy bergabung dengan para orator lainnya di atas. Dengan mikrofon kemudian dia memandu massa dan mengatakan bahwa akan ada pembakaran bendera PKI.
"Nggak lama saya ke atas, ada beberapa kali orasi yang lain, lalu mikrofon saya pandu, saya katakan hari ini kita bakar bendera PKI. Wah massa aksi itu semangat. Bakar, bakar, bakar, saya kebawa suasana juga," jelasnya.
Kepada pihak kepolisian yang sempat meminta klarifikasi dirinya di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6), Edy mengatakan tak tahu menahu bahwa ada dua bendera yang akan dibakar dan salah satunya bendera PDIP.
Dia juga menjelaskan alasan dirinya mengarahkan massa ketika ditanya kepolisian. Niat Edy hanya mengarahkan agar massa berhati-hati saat membakar bendera. Dia mengaku khawatir apabila bendera yang dibakar akan mengenai tangan atau badan massa.
"Maksud saya itu kan plastik ya barangnya, khawatir kalau kena tangan, kena badan. Makanya saya bilang hati-hati. Bahkan kalau disimak videonya, saya bilang laskar-laskar beri tempat yang luas. Hati-hati kena badan. Nah ditanya (juga oleh kepolisian) kenapa bendera PDIP bisa dibakar? Ya saya nggak tahu," ungkapnya.
Edy menjelaskan dia melihat massa yang membawa bendera untuk dibakar, kemudian ternyata ketika dipisahkan terdapat dua bendera.