Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Pendidikan Minta Orang Tua Pahami Rasa Cemas Anak Selama New Normal

Orang tua memiliki tugas penting dalam memberikan pemahaman terhadap anak-anak selama fase kenormalan baru atau new normal.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pakar Pendidikan Minta Orang Tua Pahami Rasa Cemas Anak Selama New Normal
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi: Petugas mengatur alat saat siaran pentas seni (Pensi) virtual di SMAN 8, Jakarta Selatan, Kamis (18/6/2020). Sekolah Menengah Atas (SMA) se-DKI Jakarta baik negeri maupun swasta mengadakan pentas seni secara virtual untuk mengisi kegiatan para siswa selama di rumah saja. Tribunnews/Herudin 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar pendidikan Prof Arief Rachman menilai orang tua memiliki tugas penting dalam memberikan pemahaman terhadap anak-anak selama fase kenormalan baru atau new normal.

Menurut Arief Rachman, orang tua perlu mengedukasi anak bagaimana bersikap dan menjaga diri selama fase new normal.

"Tugas orang tua memberikan keteguhan positif pada anak-anak terkait fase new normal. Ingatkan anak bahwa perlu menjaga diri," ucap Arief Rachman dalam diskusi webinar, Sabtu (27/6/2020).

Baca: NasDem dan Partai di Australia Tukar Pengalaman Tangani Covid-19

Dirinya meminta orang tua untuk memahami kecemasan anak saat beradaptasi pada fase new normal.

Menurutnya, anak perlu mendapatkan pengasuhan orang tua untuk menghilangkan rasa cemas.

Arief meminta orang tua untuk tidak memarahi anak yang sedang cemas.

Baca: Kasus Covid-19 di Jatim Semakin Meninggalkan Daerah Lain, Ini Langkah Khofifah

Berita Rekomendasi

"Berusaha memahami rasa cemas. Ortu kalau ada anak cemas itu dirangkul, jangan dimarahi. Belajar untuk bisa mengendalikan diri," kata Arief.

Seperti diketahui, pemerintah masih belum memperbolehkan wilayah di zona merah, kuning, dan oranye untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Terdapat 94 persen populasi siswa di luar zona hijau yang masih harus menjalani pembelajaran jarak jauh. Sementara enam persen lainnya sudah boleh menggelar pembelajaran tatap muka.

Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen

Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan jurnal ilmiah Lancet protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.

Dalam jurnal tersebut menurut dokter Reisa disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Baca: Viral Penjual Gorengan Cantik, Bantu Orangtua hingga Isi Waktu Luang setelah Di-PHK Akibat Corona

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas