Kronologi Penemuan Jejak Harimau Hutan dan Bangkai Sapi yang Gegerkan Warga Bengkalis
Jejak-jejak yang diduga harimau hutan tersebut ditemukan di sekitaran perkebunan masyarakat di Dusun Meranti, Desa Tenggayun, Kabupaten Bengkalis.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BENGKALIS - Warga Desa Tenggayun, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau heboh dengan temuan jejak kaki harimau, Sabtu (27/6/2020) pagi.
Jejak-jejak yang diduga harimau hutan tersebut ditemukan di sekitaran perkebunan milik warga di Dusun Meranti, Desa Tenggayun.
Penemuan jejak kaki raja hutan tersebut berawal saat seorang warga bernama Muhammar Taufik (29) berangkat ke kebun sekitar pukul 09.00 WIB.
Saat berada di Kebunnya yang terletak di Dusun Meranti, Taufik melihat jejak seperti bekas kaki harimau.
Karena penasaran taufik sempat mengikuti arah jejak yang ditemukan tersebut.
Baca: Harimau yang Baru Saja Melahirkan di TRMS Serulingmas Banjarnegara Memiliki Masa Lalu Memilukan
Ternyata setelah ditelusuri jejak yang ditemukan, mengarah ke semak-semak sekitaran kebun.
Di sana terdapat seekor sapi dalam kondisi sudah mati.
Menemukan kondisi tersebut, Taufik bergegas pulang ke rumahnya dan memberi kabar masayarakat sekitar apa yang dia temukan di kebun.
Dari informasi taufik masyarakat kemudian melaporkan kejadian ini ke Unsur pimpinan pemerintah desa dan Kecamatan.
Kejadian ini dibenarkan Kapolsek Bukit Batu Kompol Hendri Sitompul, saat dikonfirmasi tribun, Sabtu sore.
Baca: Tim TNGL dan BKSDA Turun ke Lapangan Sikapi Kabar 9 Harimau Masuk Permukiman Warga di Langkat
Menurut Kapolsek dirinya baru mendapatkan laporan tersebut.
"Benar kejadiannya tadi pagi ada warga Tenggayun yang menemukan jejak harimau tersebut. Kami baru dapat informasinya," kata Hendri.
Atas kejadian ini pihaknya meminta masyarakat yang tinggal di sana untuk tetap waspada saat akan berkebun.
Kejadian ini dibenarkan juga Camat Bandar Laksamana Acil Esyno saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Sabtu sore.
Jejak harimau yang ditemukan berada diperkebunan masyarakat, cukup jauh dari dari jalan besar yang ada di desa.
Sekitar dua sampai tiga kilometer dari jalan besar desa.
Baca: BREAKING NEWS: Seekor Harimau Masuk Perangkap BKSDA di Solok Sumbar
"Kejadiannya tadi pagi, awalnya warga yang akan ke kebun menemukan jejak harimau ini. Kemudian ditelusurinya dan menemukan bangkai sapi, saksi yang menemukan ini langsung melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke kita," kata Camat.
Selanjutnya dari informasi ini, Camat Bandar Laksamana juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Pihaknya langsung meminta petunjuk dan arahan dari BBKSDA.
"Pihak BBKSDA menyampaikan akan turunkan tim ke Tenggayun dan membawa kandang jebakan dan video trap, untuk melakukan penangkapan harimau ini," ujar Acil.
Namun BBKSDA meminta agar bangkai sapi yang ditemukan tadi pagi untuk tidak dipindahkan dari tempatnya.
Karena akan dijadikan umpan menangkap harimau oleh pihak BBKSDA yang turun nanti.
Menurut Acil, penemuan harimau sudah terjadi sejak awal bulan ini. Dimana kejadian penemuan harimau pertama kali awal bulan lalu di Desa Sepahat.
Dimana warga yang menemukan sempat diterkam bagian kaki dan mengalami luka.
Kemudian setelah kejadian tersebut, warga Desa Sepahat, Tenggayun, dan Api Api ada beberapa kali melaporkan hal yang sama.
Namun, laporan tidak lengkap karena tidak ada foto dan korban harimau seperti kali ini seekor sapi yang menjadi korban.
"Beberapa waktu lalu setelah kejadian di Sepahat awal bulan lalu, warga memang ada beberapa kali melaporkan melihat harimau, tapi tidak ada foto, tidak ada bukti seperti kali ini. Dengan beberapa kali laporan ini, masyarakat sekitaran sana menjadi khawatir" kataAcil.
Dengan kekhawatiran tersebut, pihak kecamatan dan desa sudah dua kali melakukan ritual belo kampung di desa Sepahat dan Desa Api Api. Ritual ini diisi kegiatan berzikir bersama dan doa bersama memohon dijauhkan dari musibah termasuk serangan binatang buas.
"Secara adat istiadat sudah kita lakukan kegiatan belo kampung ini. Kita juga sudah imbau masyarakat menjauhi pantang larang yang sudah dilakukan secara turun temurun," ungkap Camat.
Masyarakat Bandar Laksamana sebagian besar kehidupan sehari hari berkebun. Sehingga dengan temuan hari ini dan beberapa waktu lalu membuat masyarakat merasa khawatir untuk berkebun.
"Untuk itu kami berharap kerjasama semua pihak, terutama BBKSDA sebagai ahlinya bisa memberikan konsentrasi penuh untuk menyelesaikan ini. Karena jika berkelanjutan masyarakat akan kesulitan karena takut untuk berkebun sebagai sumber utama kehidupan sehari hari," terangnya.
Acil menghimbau agar masyarakat tetap waspada saat mencari nafkah bekerja di kebun. Masyarakat sekitar diminta untuk menghindari waktu waktu harimau berkeliaran.
"Dari informasi kami dapat harimau ini berkeliaran pagi hari sebelum jam delapan, kemudian sore hari. Untuk itu kami minta masyarakat jangan terlalu pagi untuk pergi kekebun, dan pulang juga tidak terlalu sore hari," pungkasnya.(Tribunpekanbaru. com/Muhammad Natsir)
Penulis: Muhammad Natsir
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Warga Tenggayun Temukan Jejak Harimau dan Bangkai Sapi, Camat Koordinasi ke BBKSDA Riau