Kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbud Tekankan Kerjasama Seluruh Ekosistem Pendidikan
Kebijakan Merdeka Belajar diluncurkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim untuk seluruh jenjang pendidikan di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril menyebut kebijakan Merdeka Belajar menekankan kerjasama seluruh ekosistem pendidikan.
Kebijakan Merdeka Belajar diluncurkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim untuk seluruh jenjang pendidikan di Indonesia.
"Maksudnya di sini adalah kita tidak cukup hanya baik sendiri atau berdaya sendirian. ada semacam empati sosial, tanggung jawab sosial, untuk bisa menggerakkan yang lainnya. Jadi ini merupakan filosofi yang berakar dari gotong-royong," ujar Iwan dalam diskusi Webinar Dirjen GTK, Senin (29/6/2020).
-
Baca: Kemendikbud Minta Guru Tanamkan Soft Skill Kepada Siswa Agar Tidak Tergantikan Teknologi Canggih
Dalam ekosistem pendidikan, terdapat sejumlah pihak yang menjadi ujung tombak, yakni guru penggerak, sekolah penggerak, dan organisasi penggerak.
Iwan mengatakan dalam konteks Merdeka belajar peran pemerintah adalah sebagai pemberdaya bukan lagi fokusnya hanya untuk mengontrol kebijakan.
"Tetapi lebih kepada pemberdayaan komunitas, karena kita tahu bahwa pemerintah tidak bisa sendirian. Sangat tidak mungkin pemerintah bisa sendirian untuk menghadapi atau menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia," ucap Iwan.
"Jadi ini kita butuh untuk negara sebesar Indonesia dan kompleks permasalahan seperti di Indonesia kita harus bisa kepada filosofi bangsa Indonesia yaitu gotong royong," tambah Iwan.
Iwan mengajak seluruh ekosistem pendidikan untuk bekerjasama demi meningkatkan kualitas pendidikan dalam Merdeka Belajar.