Presiden Jokowi Disarankan Jangan Ragu Evaluasi dan Lakukan Reshuffle Kabinet
"Sudah saatnya Presiden Jokowi mengambil langkah strategis dan tegas untuk melakukan evaluasi dan reshuffle kabinet," katanya
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Arif Rahman, meminta agar Presiden Joko Widodo segera melakukan evaluasi dan reshuffle kabinet terhadap menteri yang dinilai tidak optimal dalam menjalankan tugasnya.
Hal tersebut penting agar pemerintah bisa lebih fokus dalam menghadapi krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Video Amarah Presiden Jokowi ke Para Menteri Dinilai Tak Elok dan Hanya Ciptakan Rumor Reshuffle
"Sudah saatnya Presiden Jokowi mengambil langkah strategis dan tegas untuk melakukan evaluasi dan reshuffle kabinet terhadap Menteri-Menteri yang tidak optimal dalam menjalankan tugasnya 10 bulan terakhir ini,” ujar Arif Rahman dalam keterangan yamg diterima, Senin (29/6/2020).
Menurut Arif, saat ini Indonesia selain menghadapi pandemi Covid-19 juga sudah masuk fase krisis ekonomi.
Tentu saja hal tersebut memiliki dampak sosial seperti menurunnya daya beli masyarakat serta terhentinya berbagai sektor ekonomi akibat Covid-19.
Tentu saja hal tersebut harus secepatnya diatasi dengan melakukan berbagai langkah dan terobosan yang dilakukan jajaran kabinet.
Arif menilai pernyataan Presiden dalam rapat kabinet sangat jelas dan tegas untuk mendorong menteri-menterinya bergerak cepat dalam mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia.
“Saya lihat dengan statement Presiden terakhir yang agak keras, tentunya ini merupakan sinyal keras bahwa Kabinet yang dibentuknya banyak yang tidak perform kinerjanya," kata Arif.
Arif kembali menegaskan agar Presiden jangan ragu dalam mengevaluasi kinerja menterinya dan melakukan reshuffle kabinet terhadap 'pembantunya' yang tidak mampu melakukan terobosan dalam mengatasi permasalahan ekonomi yang saat ini dihadapi.
"Saya tegaskan kembali kepada Presiden Jokowi untuk tidak ragu dalam mengambil langkah evaluasi. Segera lakukan reshuffle Kabinet agar kita punya Tim Kabinet Kerja yang lebih perform dan mampu menanggulangi krisis yang sudah melanda Indonesia saat ini," kata Arif.
Presiden Jokowi mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja menterinya dalam rapat kabinet yang digelar 18 Juni 2020.
Dalam pidatonya, Jokowi pun menyinggung soal perombakan atau reshuffle.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.