Rocky Gerung Anggap Kemarahan Jokowi Seperti Drama Korea, Sebut Akan Ada Kelanjutannya
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) layaknya sebuah drama korea.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) layaknya sebuah drama korea.
Bahkan, Rocky menganggap kemarahan Jokowi kepada para menterinya tidaklah serius.
Hal itu diungkapkan Rocky dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (29/6/2020).
"Kalau serius saya kira nggak serius karena itu berita dari 10 hari tiba-tiba di-upload sekarang."
"Banyak variabel yang sudah dihitung, pertimbangan politik sudah dihitung, upaya untuk nutupin isu juga sudah dihitung."
Baca: Rocky Gerung Sebut Kemarahan Jokowi Seperti Drama Korea : Anggap Saja Drakor Istana
Baca: Rocky Gerung Sebut Jokowi Marah seperti Drama Korea, Bahas Eposide Selanjutnya : Tukar Tambahlah
"Jadi kita anggap saja ini drama Korea, drakor istana," ungkap Rocky.
Rocky menilai, video yang memperlihatkan Jokowi tengah marah-marah kepada para pembantunya justru memunculkan banyak spekulasi bagi banyak orang.
"Sekarang semua menonton marah-marah, dan orang banyak berspekulasi apa yang akan terjadi, yang akan terjadi tukar tambah pasti kan," terang Rocky.
Ia menilai, video tersebut memang awalnya tidak akan di-upload ke publik.
Tapi, lanjut dia, lantaran ada momentum, maka akhirnya video tersebut ditunjukkan ke publik.
Baca: Jokowi Ancam Reshuffle, Ini Daftar Menteri yang Layak Diganti Versi Pengamat dan Hasil Survei
Baca: Refly Harun hingga Politisi PKS Ikut Komentari Ancaman Jokowi untuk Para Menterinya
"Karena awalnya tidak dimaksudkan untuk dipublikasiin, tapi ada momentum, analis dan konsultan udah guyur aja," terangnya.
Menurut dia, harusnya setelah 10 hari, yang diperlihatkan ke publik adalah hasil reshuffle menteri yang ditegur saat Jokowi marah.
Setelah itu, baru video kemarahan Jokowi diunggah.
Hal itu bertujuan, agar masyarakat tahu, bahwa reshuffle tersebut dilakukan setelah Jokowi menegur para menteri.