Video Jokowi Marah-marah ke Menteri, Pengamat: Ibarat Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri
Pangi mengibaratkan penayangan video tersebut di YouTube seperti menepuk air di dulang, yang akhirnya terpercik ke muka sendiri.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah pada para menterinya, pada saat itu juga Jokowi mengakui kegagalannya dalam memimpin.
Pangi mengibaratkan penayangan video tersebut di YouTube seperti menepuk air di dulang, yang akhirnya terpercik ke muka sendiri.
"Yang dipertontonkan di ruang publik ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri."
"Ini adalah dagelan politik yang sedikit agak memalukan."
"Pada saat yang sama sebetulnya presiden mengonfirmasi atau membuat pengakuan atas kegagalannya dalam memerintah atau memimpin lewat kinerja menterinya yang inkompeten," kata Pangi pada Tribunnews.com, Selasa (30/6/2020).
Baca: Soal Jokowi Marah, Pengamat: Boleh Jadi Dagelan Politik, Cari Kambing Hitam Demi Tutupi Kelemahan
Di sisi lain, Pangi menyebutkan, kemarahan pejabat di ruang publik seringkali dijadikan sebagai alat politik.
Menurutnya, momen kemarahan tersebut bisa menjadi kesempatan bagi Jokowi untuk 'cuci tangan'.
"Ini adalah kesempatan bagi Jokowi untuk terus memposisikan dirinya terlihat 'cuci tangan bersih'."
"Sementara, pihak yang paling layak disalahkan atas ketidakmampuannya dalam menjalankan roda pemerintahan adalah para menteri yang tidak becus bekerja, bukan dirinya sebagai presiden," ujarnya.
Pangi juga menilai, kemarahan presiden merupakan bentuk strategi untuk menggeser perhatian publik, yang semula berfokus pada kelemahan kepemimpinan presiden.
Setelah kemarahan tersebut, menurut Pangi, masyarakat lebih menyoroti para menteri dalam menilai kegagalan pemerintah.
"Setelah pidato presiden dengan judul lagu lama 'jengkel' tersebut, kini kelemahan serta kegagalan pemerintahan mulai bergeser ke pembantu presiden, akibat ulah menterinya yang amburadul."
"Harapannya desain tekanan publik dari awalnya mempersalahkan presiden bergeser menyalahkan menteri," tutur Pangi.
Baca: Soal Marahnya Jokowi, Pangi Syarwi Chaniago: Lebih Baik Lakukan Reshuffle Senyap Berbasis Kinerja