Moeldoko Akui Ada Strategi di Balik Video Kemarahan Jokowi: Udah Nggak Usah Dilanjutkan
Moeldoko mengakui adanya strategi soal video kemarahan Jokowi yang diunggah 10 hari setelah rapat berlangsung.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengakui adanya strategi soal video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut dikatakan Moeldoko dalam acara Mata Najwa, Rabu (1/7/2020).
"Itu bagian dari strategi," kata Moeldoko.
Diketahui, Jokowi jengkel dan marah pada para menteri saat sidang paripurna kabinet di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Namun, video kemarahan Jokowi baru diungkap ke publik lewat video yang dirilis Istana pada Minggu (28/6/2020) atau 10 hari setelah rapat.
Video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden tersebut berjudul 'Arahan Tegas Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, 18 Juni 2020'.
Baca: Video Jokowi Marah Dirilis setelah 10 Hari, Moeldoko: Itu Bagian dari Strategi
Baca: Bukan Rahasia Presiden Jokowi Marah, Moeldoko Ungkap Para Menteri Sudah Sering Diperingatkan
Hal ini lantas menjadi pertanyaan host Mata Najwa, Najwa Shihab pada Moeldoko.
"Ini kan kejadian tanggal 18 (Juni), tapi baru dipublikasikan, 10 hari kemudian. Kenapa ada waktu jeda sedemikian lama?" tanya wanita yang karib disapa Nana itu.
Menurut Moeldoko, jeda waktu antara rapat dan diunggahnya video kemarahan Jokowi itu, tidak terlalu signifikan.
"Itu tidak terlalu signifikan. Nggak perlu dibahas lah," jawab Moeldoko.
"Kenapa nggak perlu dibahas, Pak?" tanya Nana lagi.
"Itu bagian dari strategi," ujar Moeldoko.
Nana pun terus mengejar strategi apa yang dimaksud Moeldoko.
"Strategi apa, Pak?" tanya putri ulama kondang, Quraish Shihab tersebut.