Kata Moeldoko Soal Isu Reshuffle hingga Sebut Kinerja Menteri Meningkat setelah Dimarahi Jokowi
Moeldoko menanggapi soal isu perombakan kabinet atau reshuflle pasca video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipublikasikan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko menanggapi soal isu perombakan kabinet atau reshuflle pasca video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipublikasikan.
Menurut Moeldoko, saat ini banyak pihak yang kerap memprediksi siapa saja yang akan terkena reshuffle kabinet.
"Sekarang ini memang banyak para peramal di luar, muncul peramal-peramal baru. Biasa, dinamika politik," kata Moeldoko, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Moeldoko mengatakan, sejatinya teguran reshuffle merupakan suntikan semangat dari presiden kepada para menteri agar bekerja lebih keras.
Apalagi pada masa krisis seperti saat sekarang ini.
Meski demikian, Moeldoko enggan berkomentar lebih lanjut terkait realisasi reshuffle.
Sebab, kata dia, kewenangan untuk melakukan reshuffle itu merupakan hak preroggatif presiden.
"Saya enggak bisa melampaui apa yang dipikirkan presiden, secara mutlak itu otoritas beliau dan hak prerogatif beliau.
"Jadi saya enggak punya kompetensi mengomentari hal itu," terangnya.
Baca: PAN: Jokowi Perlu Dengarkan Aspirasi Masyarakat Soal Reshuffle
Lebih lanjut, Moeldoko menyebut, apa yang disampaikan Jokowi adalah sebuah injeksi bagi para menteri untuk lebih memunculkan energi baru.
Pasalnya, menghadapi pandemi Covid-19 ini akan cukup lama menguras energi.
"Maka diperlukan suntikan agar terbangun energi baru yang positif," ujarnya.
Di sisi lain, Moeldoko menyebut, kinerja para menteri justru meningkat signifikan setelah diancam reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Menurut Moeldoko, kerja para menteri semakin cepat untuk memenuhi target yang telah ditentukan oleh presiden.
Baca: Arief Poyuono Tak Anggap Jokowi Marah pada Para Menteri: Dia Ingin Memotivasi Anak Buahnya
"Alhamdulillah sudah ada perkembangan cukup signifikan setelah dicambuk kemarin."
"Yang tadinya kecepatan 10 mungkin sekarang sudah 100," terang Moeldoko dilansir Kompas.com.
Ia menuturkan, para menteri langsung mengintropeksi kinerja masing-masing, setelah ditegur presiden saat sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Bahkan, lanjut dia, para menteri tidak sibuk mencari alasan dan pembelaan.
Sehingga, mereka fokus untuk memperbaiki kinerja di masing-masing.
Baca: Moeldoko Nilai Wajar Jokowi Marah, Sebut Presiden Minta Menteri Tak Atasi Covid-19 dengan Cara Lama
"Lebih pada masing-masing intropeksi diri, semuanya melakukan intropeksi atas kinerja masing-masing."
"Itu yang diutamakan, bukan membela diri, bukan mencari excuse," ungkapnya.
Menurut Moeldoko, sebenarnya yang dilakukan para menteri adalah bagaimana melakukan koreksi ke dalam, yakni perbaikan sistem dan metode.
Serta bagaimana mencari terobosan-terobosan baru sehingga semuanya berjalan dengan efektif dan efesien.
"Itu yang benar-benar diinginkan Presiden," ucapnya.
Baca: Komentari Jokowi Marahi Menteri, Amien Rais: Saya Kasihan Sekaligus Tertawa
Diberitakan sebelumnya, ancaman perombakan kabinet tiba-tiba muncul di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Ancaman reshuffle itu muncul setelah Jokowi merasa kinerja para menterinya masih biasa-biasa saja, padahal dalam situasi krisis seperti sekarang ini.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.