Amien Rais Bicara Kriteria Menteri, Politikus PKB: Kita Butuh Sosok yang Bisa Cepat Eksekusi
Dia menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan masyarakat saat pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi sangat memprihatinkan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sosok-sosok yang punya hati dan watak kerakyatan lah menurut Amien Rais, seharusnya dipilih Jokowi untuk menggantikan para menteri yang saat ini menjabat.
"Kalau mau tolong dicari orang-orang dari parpol dari kalangan apa swasta yang lain selain kampus tapi yang kira-kira memang punya watak kerakyatan yang menjalani hidupnya Itu posisinya itu bukan untuk memperkaya diri," jelas Amien Rais.
Karena menurut Amien Rais, para menteri yang kini duduk di kursinya kurang bisa merasakan dan melihat kesusahan masyarakat yang semakin terpukul saat pandemi ini.
"Mereka (para menteri-red) itu kan kehidupannya seperti di angkasa luar ya hatinya, selalu enak ya. Di zona comfort, istilahnya orang sekarang itu. Apapun dia bisa lakukan, ke luar negeri itu berkali- kali. Makannya enak di restoran, menginap di Five Star Hotel, dan lain-lain. Tiba-tiba direkrut jadi menteri-menteri yang mestinya mementingkan kepentingan bangsanya, rakyatnya lebih dahulu dari kepentingan dirinya sendiri. Saya lihat itu tidak terjadi," ucapnya.
Sementara seorang pedagang warung bernama Slamet yang bertemu dirinya harus tutup karean sudah habis modal dan keuangan makin menipis.
Teman Amien Rais, seorang anggota Kadin bercerita susahnya kehidupan sejumlah karyawannya dan ingin meminjam uang agar bisa menghidupi isteri dan anaknya.
"Karena saya sering blusukan, maka saya mendapatkan banyak sekali orang yang mau hutang ke tetangganya. Tetangganya juga mengatakan, "gimana saya juga mau utang kepada anda." Jadi antar tetangga itu sudah berat sekali," ujarnya.
Amien Rais sangat menyayangkan, jika para menteri tidak mampu melihat beratnya kondisi kehidupan masyarakat saat ini.
"Jadi, apakah ini tidak terpantau? Karena sepertinya masih santai. Sesungguhnya kan baru sekarang, Pak Jokowi dengan agak marah dan jengkel mengatakan 'tidak punya sense of crisis, bagaimana kita ini, tidak ada perasaan', segala macam. Dia sendiri kan selama ini tidak punya sense of crisis juga. Tapi setelah ini memang angka-angkanya berat sekali," jelasnya.
Belum lagi kata dia, makin meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan kebijakan karyawan dirumahkan oleh perusahaan selama pandemi.
"Yang dirumahkan itu lebih banyak gitu. Kalau dirumahkan itu nggak bayar pesangon," ucapnya.
Ia pun mengajak membayangkan kondisi buruh, yang wajahnya kosong.
Padahal kata dia, hidup tanpa harapan jadi hidup yang kosong juga.
Baca: Kinerja Menteri Dilaporkan Membaik Setelah Jokowi Marah dan Ancam Reshuffle
Karena itu dia mengingatkan Jokowi agar jangan sampai rontok sebelum waktunya. Maka kalau memang mau reshuffle, ia meminta Jokowi tidak salah lagi memilih orang.