Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rasa Syukur dan Hikmah yang Dipetik Istri Korban Kecelakaan Helikopter TNI di Kendal

"Saya bersyukur banget, Pak, suami saya bisa selamat. Ya, suatu memori yang membuat saya merasa diberi kesempatan lagi," katanya

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Rasa Syukur dan Hikmah yang Dipetik Istri Korban Kecelakaan Helikopter TNI di Kendal
Tribun Jateng/Saiful Ma'sum
Petugas mengevakuasi bangkai Helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141 yang jatuh dan terbakar di lahan kosong sekitar proyek Kawasan Industri Kendal (KIK), Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) siang. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 13.40 WIB tersebut menyebabkan empat orang crew meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Tribun Jateng/Saiful Ma'sum 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri korban selamat kecelakaan Helikopter MI-17 milik Puspenerbad Praka Rofiq, Tri Widyasturi, mengungkapkan hikmah yang diambilnya di balik insiden yang terjadi di Kawasan Industri Kendal (KIK)Semarang pada Sabtu (6/6/2020) lalu.

Sambil menangis dan dengan suara bergetar, ia merasa kecelakaan itu adalah kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki diri.

Baca: Ketegaran Istri Korban Kecelakaan Helikopter MI 17 di Kendal: Saya Tidak Mau Menangis di Depan Suami

Kejadian tersebut telah membuatnya mengkoreksi diri.

Hal itu diungkapkan Tri dalam tayangan Buletin TNI AD yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Minggu (5/7/2020).

"Saya bersyukur banget, Pak, suami saya bisa selamat. Ya, suatu memori yang membuat saya merasa diberi kesempatan lagi. Oh ya, selama ini mungkin saya sama suami kurang berbakti, mungkin saya sering meninggalkan salat," ungkap Tri sambil berusaha mengusap air matanya.

Ia pun mengungkapkan perasaan suaminya di tengah kecelakaam tersebut.

Berita Rekomendasi

Kepada Tri, Praka Rofiq mengungkapkan rasa takutnya saat kejadian tersebut.

"Begitu saya ketemu suami saya, suami saya bilang, waktu kejadian aku cuma mikir satu hal. Kalau aku mati, yang menemani aku cuma amal solehmu," kata Tri dengan suara bergetar.

Jadi kalau kamu masih meninggalkan salat, tidak taat sama aku, aku takut. Itu yang aku takutkan," lanjut Tri.

Ia pun mengaku bersyukur masih bisa melihat suaminya setelah kejadian nahas tersebut.

"Jadi saya bersyukurnya di situ. Saya melihat suami saya selamat itu bersyukurnya karena saya diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki diri," ungkap Tri.

Tri juga mengungkapkan dukungannya terhadap suaminya.

Baginya, apapun pekerjaan suaminya, bagaimanapun risiko yang dihadapi suaminya, ia akan tetap setia mendampingi suaminya.

Karena baginya hal itulah yang paling dibutuhkan suaminya salam menemukan kebahagiaan.

"Apapun pekerjaan suami. Bagaimanapun risikonya. Bagaimanapun kondisi suami. Tetap harus setia mendampingi. Karena yang paling dibutuhkan itu adalah dukungan mentalnya. Kalau mentalnya terdukung dengan baik, otomatis ada kebahagiaan," ungkap Tri.

Selaim mengungkapkan hal tersebut Tri juga sempat mengungkapkan firasat sebeluk kejadian tersebut.

Menurut Tri sesaat sebelum helikopter yang ditumpangi suaminya jatuh, anak sulungnya terus meminta untuk menghubungi ayahnya lewat videi call.

Padahal menurut Tri hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh anak sulungnya tersebut.

"Tapi ini tiga kali divideocall, pas tidak diangkat. Terus suami saya tidak balas. Tidak mengabarkan sedang apa, biasanya mengabarkan. Ini tidak sama sekali," ungkap Tri.

Selain itu, ia pun sempat menerima foto suaminya dari rekannya.

Dalam foto tersebut terlihat suaminya tengah bersama dua korban selamat dalam kecelakaan tersebut yakni Praka Andi dan Praka Supriyanto sesaat sebelum terbang.

Lalu ia pun menerima kabar bahwa helikopter yang ditumpangi suaminya jatuh.

"Saat itu saya tidak percaya. Saya pikir bercanda. Orang lagi WA (chating) guyon kok seperti itu. Habis itu saya telpon istrinya Praka Andi. Kok menangis? Di situ saya sudah, ya Allah, ada apa? Habis itu saya terus telpon kakak ipar saya saya tanya benar atau tidak kalau pesawatnya jatuh," ungkap Tri.

Dalam tayangan tersebut tampak Praka Rofiq tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bahkti Wira Tamtama Semarang.

Terlihat Praka Rofiq telah mampu melaksanakan salat meski dalam keadaan berbaring di atas ranjang rumah sakit.

Dalam tayangan tersebut Praka Rofiq juga sempat menceritakam detik-detik kejadian kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Hetty Andika Perkasa yang mengunjunginya beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Andika memberikan dukungan moral dan santunan kepada Praka Rofiq.

"Tidak ada yang tidak perhatian. Semuanya perhatian mengurusi Rofiq. Jadi Rofiq pun harus punya semangat ya. Bisa, bisa. Tapi juga tidak boleh dipaksa," kata Andika.

Dalam kecelakaan yang terjadi pada saat misi latihan endurance kedua dengan materi tactical manuver tersebut, Praka Rofiq adalah satu di antara lima prajurit yang selamat.

Empat prajurit TNI yang gugur dalam kecelakaan tersebut antara lain Kapten CPN Kadek, Kapten CPN Fredi, Kapten CPN Y Hendro, dan Lettu CPN Wisnu.

Baca: Menilik Asal Usul Helikopter Mewah yang Diduga Digunakan Ketua KPK Firli Bahuri

Sedangkan lima prajurit yang selamat termasuk Praka Rofiq antara lain Lettu CPN Vira Yudha, Praka Supriyanto, Praka Nanang, dan Praka Andi.

Sementara itu Lettu CPN Vira Yudha meninggal dunia ketika menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi Semarang pada Minggu (13/6/2020).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas