Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Kalung Antivirus Corona, Menkes Terawan, Ikatan Dokter, hingga DPR Beri Tanggapan

Berbagai tokoh mulai dari Menteri Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hingga anggota DPR RI memberikan respon terkait kalung antivirus Corona.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Daryono
zoom-in Polemik Kalung Antivirus Corona, Menkes Terawan, Ikatan Dokter, hingga DPR Beri Tanggapan
Tangkap layar akun YouTube Tribun Timur
Eucalyptus, Produk Antivirus Corona yang Diluncurkan Kementan, Berikut Manfaatnya - Berbagai tokoh mulai dari Menteri Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), hingga anggota DPR RI memberikan respon terkait kalung antivirus Corona. 

Muhadjir juga meminta agar penelitian dapat dilakukan secara baik dan benar.

"Perlu ada kajian yang lebih mendalam bisa dipertanggungjawabkan secara akademis, secara ilmiah," terang Muhadjir.

"Dan itu 'kan tidak bisa serta merta, harus ada masa uji coba, evaluasi bagaimana respon dan itu harus diteliti secara cermat," tambahnya.

Meski demikian, Muhadjir menyampaikan sangat mendukung berbagai inovasi yang dikeluarkan untuk menangani pandemi Covid-19.

Menko PMK Muhadjir Effendy menuturkan terkait kalung antivirus dari eukaliptus masih harus dilakukan kajian yang mendalam.
Menko PMK Muhadjir Effendy menuturkan terkait kalung antivirus dari eukaliptus masih harus dilakukan kajian yang mendalam. (Istimewa/ Humas Kemenko PMK)

5. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay juga menyampaikan kritik rencana Kementan memproduksi massal kalung antivirus Corona.

Disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (5/7/2020), Salah meminta agar pihak Kementan bisa kembali melakukan pengkajian.

Berita Rekomendasi

Yakni dengan melibatkan lembaga penelitian yang lain hingga ahli virologi di Indonesia yang kompeten dalam bidang tersebut.

Baca: Terungkap Izin Edar Eucalyptus Bukan Antivirus tapi Jamu, Ini Penjelasan Resmi Kepala Balitbangtan

Baca: Soal Kalung Antivirus Corona, Komisi IV DPR Minta Kementan Fokus ke Peningkatan Kesejahteraan Petani

Sehingga diharapkan hasil dari penelitian itu bisa lebih pasti dan siap diminta pertanggungjawabannya.

Pengkajian ulang dapat dilakukan untuk memastikan khasiat dari kalung antivirus Corona itu.

"Menurut saya kalung antivirus Corona itu masih perlu kajian yang cukup mendalam," jelas Saleh.

"Dan bisa melibatkan lembaga-lembaga penelitian lain, ahli virologi yang lain sehingga dengan demikian hasil penelitian bisa lebih dipertanggungjawabkan," imbuhnya.

6. Anggota Komisi II DPR RI Sekaligus Ketua DPP PKS

Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali turut memberikan tanggapan terkait produk yang akan dikeluarkan Kementan.

Dilansir Tribunnews.com, Anggota Komisi II DPR RI justru khawatir apabila produk itu ditertawakan oleh dunia.

Karena sampai saat ini produk antivirus Corona belum teruji klinis namun sudah akan diproduksi secara massal.

Meski demikian, Mardani Ali tetap memberikan apresiasi kepada Kementan terkait usaha mereka.

"Jika uji klinis dan uji publik oleh para pakar belum dilakukan dan ada klaim sepihak, saya khawatir kita jadi bahan tertawaan publik dunia," ungkap Mardani Ali dikutip dari Tribunnews.com.

Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS sekaligus Anggota Komisi II DPR RI justru khawatir apabila produk antivirus corona dari Kementan akan ditertawakan oleh dunia.
Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS sekaligus Anggota Komisi II DPR RI justru khawatir apabila produk antivirus corona dari Kementan akan ditertawakan oleh dunia. (Igman Ibrahim)

Namun Mardani Ali merasa kalung antivirus Corona bisa menjadi komoditi ekspor Indonesia.

Apabila memang benar kalung dari tanaman herbal eukaliptus itu bisa mengurangi paparan virus.

"Jika ini proven atau terbukti secara ilmiah menurunkan kasus Covid-19, tentu bisa jadi produk andalan kita di pasar ekspor," pungkas Mardani Ali dikutip dari Tribunnews.com.

(Tribunnews.com/Febia Rosada/Vincentius Jyestha Candraditya, Kompas.com/Dani Prabowo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas