Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Capaja Akademi TNI dan Polri Diminta Mewaspadai Kemungkinan Ancaman di Laut Natuna Utara dan Papua

Hadi menekankan sinergi TNI-Polri yang merupakan dua institusi besar aset strategis bangsa dan negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Capaja Akademi TNI dan Polri Diminta Mewaspadai Kemungkinan Ancaman di Laut Natuna Utara dan Papua
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat kunjungan ke Mal Paragon Semarang dalam rangka persiapan dua fasilitas publik menuju new normal saat pandemi Covid-19, Sabtu (20/06/20). Dalam kunjunganya tersebut tampak pula Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Selain di Mal Paragon mereka juga mengunjungi Pasar Karangayu. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan para Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri 2020 untuk tetap waspada terkait kemungkinan ancaman kedaulatan negara di tengah pandemi covid-19.

Hadi mengatakan dua kemungkinan ancaman tersebut antara lain berada di Laut Natuna Utara dan Papua.

"Di tengah pandemi ini, kita juga harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan terhadap kedaulatan negara, termasuk di Laut Natuna Utara dan di Papua," kata Hadi Tjahjanto dalam acara pembekalan Panglima TNI dan Kapolri kepada capaja Akademi TNI-Polri 2020 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020).

Selain itu Hadi mengingatkan kepada 750 calon capaja yang rencananya akan dilantik oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Selasa (14/7/2020) mendatang, untuk menyadari betapa luas dan besarnya wilayah Indonesia yang menjadi tanggung jawab mereka nantinya.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M. saat memberikan pengarahan dan semangat kepada personel kapal patroli Bakamla RI KN Pulau Nipah-321 sebelum berlayar menuju daerah operasi Laut Natuna Utara, di dermaga Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (7/3/2020). Pengamanan yang dilakukan jajarannya merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan bersama sebanyak 13 kementerian lembaga, termasuk organisasi nelayan dan Pertamina, sebagai perwujudan kebijakan Pemerintah di Laut Natuna Utara serta sebagai landasan kerja institusi terkait sinergi dan optimalisasi pengawasan, pengamanan dan pemanfaatan sumber daya ikan di kawasan tersebut. (Puspen TNI)
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., M.M. saat memberikan pengarahan dan semangat kepada personel kapal patroli Bakamla RI KN Pulau Nipah-321 sebelum berlayar menuju daerah operasi Laut Natuna Utara, di dermaga Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (7/3/2020). Pengamanan yang dilakukan jajarannya merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan bersama sebanyak 13 kementerian lembaga, termasuk organisasi nelayan dan Pertamina, sebagai perwujudan kebijakan Pemerintah di Laut Natuna Utara serta sebagai landasan kerja institusi terkait sinergi dan optimalisasi pengawasan, pengamanan dan pemanfaatan sumber daya ikan di kawasan tersebut. (Puspen TNI) (Puspen TNI/Puspen TNI)

Hadi juga mengatakan untuk mengemban amanah tersebut TNI telag berada pada tahap akhir pembangunan kekuatan menuju kekuatan pokok Minimum Essential Force (MEF) pada 2024.

Hadi mengatakan MEF tersebut telah dirancang dengan pendekatan capability based planning atau perencanaan berbasis kemampuan yang merumuskan peta jalan untuk membangun kemampuan yang dibutuhkan TNI, berdasarkan konsep operasional untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di masa depan.

Berita Rekomendasi

Ia pun menegaskan TNI harus memiliki tingkat kesiapan yang tinggi, memadukan operasi kinetik dan non-kinetik untuk meraih keunggulan di medan tempur, memiliki organisasi yang efektif dan fleksibel, diawaki oleh SDM unggul dan profesional serta berkemampuan regional dengan komitmen global.

Baca: TNI Diminta Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat Pengintai di Laut Natuna Utara

Baca: Panglima TNI Apresiasi Rencana Reuni Perak Perwira Alumni Akabri 1995

"Target MEF tersisa 4 tahun dan kita harus mulai menyiapkan konsep kekuatan dan operasi TNI masa depan pasca MEF. Kedepan, TNI harus menjadi kekuatan penggentar dan penindak yang efektif, mampu memenangkan peperangan modern, dibangun berdasarkan konsep Tri Matra Terpadu, serta memiliki struktur kekuatan yang optimal," kata Hadi.

Hadi menekankan sinergi TNI-Polri yang merupakan dua institusi besar aset strategis bangsa dan negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Menurutnya berbagai peristiwa besar yang ada, tidak lepas dari kerja sama dan kerja keras TNI dan Polri.

"Pilkada serentak dan Pemilu, penanganan bencana alam di berbagai daerah, maupun berbagai even nasional dan internasional, menunjukkan betapa persatuan dan kesatuan, yang ditunjukkan melalui sinergi TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya, adalah kunci keberhasilan sebagai bangsa. Itulah yang saat ini juga sedang kita lakukan," kata Hadi.

Acara pembekalan Panglima TNI dan Kapolri tersebut digelar secara daring dengan 457 capaja Akademi TNI dan 293 capaja Akademi Kepolisian yang berada di Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.

Hanya sejumlah perwakilan capaja saja yang hadir dan bertatap muka dengan Panglima TNI dan Kapolri di Akademi TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas