Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menristek Dukung Kemenkes Banderol Harga Alat Tes Rapid : Agar Harganya Terkendali

Ia membantah kalau langkah membanderol harga rapid tes di pasaran untuk menekan produk rapid tes dari luar negeri.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menristek Dukung Kemenkes Banderol Harga Alat Tes Rapid : Agar Harganya Terkendali
Larasati Diah Utami/Tribunnews.com
Menristek Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers di Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), sekaligus Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro mendukung langkah Kementeri Kesehatan (Menkes) yang membanderol harga alat rapid tes dipasaran.

Ia membantah kalau langkah membanderol harga rapid tes di pasaran untuk menekan produk rapid tes dari luar negeri.

"Bukan, ini justru menjaga agar orang tidak sembarang menempatkan harga untuk rapid tes," ujarnya saat ditemui usai menghadiri konferensi pers di Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020).

"Karena kita tidak tau berapa harga (alat rapid tes) impor sebenarnya," lanjut Bambang

Kemenristek dan tim sendiri sudah berhasil menciptakan alat rapid tes buatan dalam negeri yang diberi nama RI-GHA Covid-19.

Baca: Menristek Cari Mitra Yang Dapat Produksi Massal Rapid Test Buatan Dalam Negeri

Baca: Biaya Rapid Test dan PCR Mahal, Deddy Sitorus: Pemerintah dan BUMN Harus Bersinergi

Baca: Ahmad Muzani Sebut Usulan Subsidi Kuota dan Rapid Test Buat Santri Direspon Positif Pemerintah

Harganya pun terbilang sangat terjangkau dibanderol hanya Rp 75 ribu.

Berita Rekomendasi

Bambang juga membantah rumor yang menyebut rapid tes yang dibuat anak bangsa merupakan pemborosan dan proyek.

Oleh karena itu ia menyambut baik langkah Kemenkes yang memberikan batas harga.

"Pemborosan kalau dijual dengan harga mahal. makanya saya menyambut baik langkah Kemenkes memberikan batas harga," ujar Bambang.

"Kita menunjukan niat baik kalau harganya 75 ribu, yang di buat BPPT harganya 75 ribu/ tes dan harga maksimal tertingginya," lanjutnya

Bambang mengatakan RI-GHA Covid-19 yang dibanderol dengan harga terjangkau juga sudah memberikan keuntungan perusahaan yang memproduksinya.

"Perusahaan pun dengan harga ini sudah dapat untung, artinya bukan harga sekedar manaruh harga rendah," lanjutnya

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan batas tarif tertinggi rapid test antibodi untuk virus Corona atau COVID-19 sebesar Rp150 ribu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas